Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat hadir dalam pleno rekapitulasi suara di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu 29 April 2017.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menuturkan persoalan reklamasi bakal menjadi salah satu topik bahasan Tim Sinkronisasi dalam 5 bulan mendatang sebelum pelantikan gubernur dan wakil gubernur.
“Itu nanti akan dibicarakan di Tim Sinkronisasi,” kata Sandiaga di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2017.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap melanjutkan proyek reklamasi. Selain itu pemerintah provinsi mensyaratkan kontribusi tambahan sebesar 15 persen kepada para pengembang. Sebab, syarat kontribusi tambahan 15 persen dinilai mengikat apabila reklamasi berjalan.
Program reklamasi bertolak belakang dengan visi dan misi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sandiaga mengatakan perihal kontribusi tambahan tersebut juga akan dibicarakan di Tim Sinkronisasi.
Namun demikian, Sandiaga berkukuh tetap akan menolak reklamasi. “Kami tetap komitmen terhadap rencana kami menolak reklamasi,” kata dia.
Menurut Sandiaga, masih ada waktu sekitar 5 bulan sebelum pelantikan untuk membahas program-program Anies-Sandiaga, termasuk menyikapi soal reklamasi. Tim Sinkronisasi, kata dia, akan merumuskan langkah-langkah sebagai sikap konkrit menolak reklamasi.
Selain itu Sandiaga mengaku pemerintah pusat bakal melayangkan undangan untuk berdiskusi salah satunya ihwal reklamasi. “Kami tunggu undangannya untuk berdialog,” kata Sandiaga.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai reklamasi penting dilakukan. Alasannya adalah untuk mencegah banjir di Jakarta. Ia bahkan ingin agar pemimpin Jakarta terpilih untuk bertanggung jawab apabila terjadi banjir.
Menanggapi itu, Sandiaga menolak untuk menanggapi lebih jauh. Ia mengaku sangat menghormati Luhut sebagai seseorang yang lebih senior. “Kami harus saling menghargai,” kata dia.