Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi inspektur upacara dalam perayaan HUT ke-71 RI oleh Kementerian Korodinator Bidang Kemaritiman di gedung BPPT, 17 Agustus 2016. ISTIMEWA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta agar pihak-pihak yang menolak proyek reklamasi Teluk Jakarta tidak emosional menyampaikan argumentasi penolakan. Luhut mengatakan argumentasi penolakan harus berdasarkan kajian.
Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan jika nantinya pulau reklamasi akan dijadikan fasilitas umum seperti pelabuhan atau lainnya. “Enggak ada masalah mau dijadikan apa pun, asalkan semua berangkatnya dari studi. Jadi, jangan emosional melihat itu. Kita lihat saja studinya,” ucapnya, seperti dikutip Antara, Jumat, 19 Mei 2017.
Mantan Menko Polhukam itu menuturkan pihaknya berpegang pada kajian yang telah disusun sejak era Presiden Soeharto, yakni proyek reklamasi akan tetap jalan.
”Jadi jangan emosional bilang begini-begitu-begini. Tidak usah. Tenang saja. Kalau memang itu tidak bagus, urusannya apa, tidak usah dilaksanakan,” ujarnya.
Luhut juga meminta pihak-pihak yang menyampaikan penolakan tidak asal mengklaim bahwa proyek itu jadi ajang mengeruk keuntungan pribadi.
”Jangan ada yang mengklaim bilang dibayar ini, dibayar sana. Tidak betul itu. Ada yang ngomong sudah kasih triliunan sana-sini, ya, itu kampungan,” katanya.
Luhut sebelumnya mengatakan pemerintah pusat belum menemukan alasan yang kuat untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Terlebih, berdasarkan kajian, penurunan permukaan tanah Jakarta terus terjadi 8-23 sentimeter tiap tahun.
Ia juga menegaskan reklamasi Teluk Jakarta bukanlah konsep dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Proyek ini digagas sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Adapun pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sejak awal masa kampanye pemilihan kepala daerah, menyampaikan penolakannya terhadap proyek reklamasi.
Menurut penilaian mereka, proyek reklamasi dinilai hanya menguntungkan pengembang dan masyarakat tertentu.
Sebelumnya, Luhut juga ditantang politikus senior PAN, Amien Rais, untuk beradu data soal reklamasi. Amien menilai reklamasi hanya menguntungkan segelintir pihak.