Kampanye Anti Rokok, Fakta Usung Globe Berpeta Penyebaran Rokok

Reporter

Minggu, 21 Mei 2017 09:59 WIB

Para aktivis anti rokok merayakan Hari Tanpa Rokok Sedunia dengan cara menggelindingkan bola dunia raksasa di saat Car Free Day Jakarta, 21 Mei 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan orang berlari kecil sembari mengusung sambil memutar bola dunia berukuran raksasa di acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor Jakarta, Ahad pagi, 21 Mei 2017. Bola itu menembus lautan manusia yang berolahraga. "Ini cara kami memperingati Hati Tanpa Tembakau Sedunia," kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan sembari berlari di sepanjang Jalan Sudirman.



Diameter bola dunia itu seukuran lingkaran parabola. Ada lima benua, lengkap dengan peta sebaran tembakau di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di garis khatulistiwa bola itu bertuliskan Fakta, organisasi yang sedang menggelorakan anti rokok.

Baca:RUU Pertembakauan, Baleg DPR: Bisa Menjadi Peraturan Menteri

Bola itu diusung dari Jalan Thamrin di depan Gedung Sarinah hingga sepanjang Jalan Sudirman di depan Gedung BNI. Mereka membentangkan spanduk anti rokok dan bahaya rokok. Para aktivis itu juga membagikan selebaran dan brosur bahaya rokok di dunia.

Melalui ikon bola dunia itu, FAKTA berpesan agar masyarakat mengurangi rokok. "Kami ingin mengingatkan bahwa tembakau itu berbahaya," kata Azas. "Kami mengajak agar masyarakat mulai sadar dan berhenti merokok."

Menurut FAKTA, jumlah perokok di Indonesia sangat besar. Lebih dari 70 persen penduduk Indonesia perokok. Hal ini diperparah dengan data 30 persen anak Indonesia yang belum genap 10 tahun telah menjadi perokok. Sedangkan sebanyak 75 persen remaja sebelum usia 19 tahun juga telah kecanduan rokok.

Baca juga:
Gubernur Djarot Buka Konser Kebangkitan Nasional di Waduk Pluit
Tim Anies-Sandi dan Pemerintah Provinsi DKI Targetkan RKPD Rampung Akhir Mei

Saat ini, kata dia, Indonesia adalah negara terbesar ketiga di dunia sebagai pengguna rokok. Perokok terbesar di dunia adalah Cina, disusul India. Keadaan itu dinilai mengkhawatirkan sehingga FAKTA mengajak masyarakat aktif memerangi rokok.

Kampanye anti rokok itu juga memberi penyuluhan tentang bahaya asap rokok. FAKTA juga mengumpulkan tanda tangan secara sukarela sebagai bentuk simpati dan dukungan Gerakan Peduli Pengendalian Tembakau. "Masyarakat berhak memiliki kebebasan mendapatkan kualitas udara yang bersih dan sehat, bebas dari asap rokok."

Azas juga berharap agar pemerintah memperketat aturan tentang rokok. Dibandingkan dengan negara lain, kata dia, aturan tentang tembakau di Indonesia sangat bebas. Hal ini menyebabkan perusahaan rokok di dunia melirik Indonesia sebagai pangsa pasar pengguna rokok.


AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

7 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

22 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

26 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

37 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

40 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

51 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

51 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

55 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya