TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapat banyak ucapan selamat untuk ulang tahunnya yang ke-51. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu membalas ucapan itu dengan surat terima kasih melalui akun Instagramnya pada Kamis, 29 Juni 2017.
“Untuk Saudara dan Saudari yang telah mengirimkan ucapan dan doanya serta yang sudah mengirimkan makanan, kue ulang tahun, kartu ucapan, bunga, dan hadiah buku dan lain-lain ke Mako Brimob untuk saya,” tulis Ahok. “Saya sampaikan terima kasih dan doa saya agar Saudara Saudari selalu sukses dan sukacita dari Tuhan menyertainya. Salam BTP.”
Kalimat itu ditulis Ahok pada disecarik kertas kemudian difoto. Foto itulah yang ia unggah di akun pribadinya, @basukibtp. Ucapan selamat kepada Ahok itu datang secara bertubi-tubi dalam jumlah ribuan.
Bukan hanya ucapan selamat, tidak sedikit di antara mereka yang mengirim kue, buku, makanan, dan sebagainya. Di antara mereka juga ada yang mengirim bunga ke Balai Kota Jakarta. Ada juga yang membuat meme ucapan selamat untuk Ahok dan disebarkan di media sosial.
Balasan Ahok itu banyak direspons pendukungnya. Gambar yang diposting sekitar pukul 18.00 telah disukai lebih dari 114 ribu netizen. Kemudian dikomentari oleh lebih dari 8 ribu pengguna Instagram. “Happy birthday pakk, wutb. tetap kuat ya dipenjara and never give up dalam degala apapun. GBU forever,” tulis akun @mj.chael.
Sebelumnya, ucapan ulang tahun untuk Ahok mengalir deras lewat media sosial sejak Kamis dinihari. Di Twitter, tanda pagar (tagar) #HBDAhok51 pun memuncaki trending topic. Ucapan ulang tahun untuk Ahok sudah dicuitkan warganet sejak pukul 00.00 WIB, 29 Juni 2017. Berbagai ungkapan mulai dari selamat hingga kerinduan dituangkan dalam cuitan mereka.
Seperti dituangkan oleh Tsamara Amany melalui akunnya @TsamaraDKI. Ia menuliskan, “Rindu kami padamu tak akan pernah berakhir, Pak @basuki_btp. Bangga, suatu kehormatan bagi saya bisa mengenal Bapak. #HBDAhok51.” Cuitan ini diunggah dengan lampiran fotonya bersama Ahok di ruang kerja gubernur.
Ahok saat ini mendekam di penjara setelah divonis dua tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam kasus penistaan agama. Banyak pendukungnya yang menilai keputusan itu tidak adil. Mereka yakin Ahok tidak bersalah.
