TEMPO.CO, Jakarta – Pengemudi taksi online GrabCar berencana menggelar unjuk rasa lagi di Kantor Perwakilan Grab di Gedung Plaza Maspion, Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara. Unjuk rasa ini bakal diikuti ribuan driver taksi online se-Jabodetabek. “Besok, ada seribu kendaraan yang dilibatkan pada aksi ini,” ujar Ketua Komunitas Driver Online, Aris Nur Adim, di Green Pramuka City, Rawasari, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juli 2017.
Aris menjelaskan, unjuk rasa ini merupakan bentuk protes atas tindakan Grab yang membekukan akun driver secara sepihak. “Aksi ini dilakukan untuk mengingatkan janji pihak Grab untuk menyelesaikan tanggal 10 Juli,” katanya.
Aris telah mengimbau peserta unjuk rasa agar menjalankan aksi secara damai. Karena itu, tidak akan ada sweeping terhadap pengemudi yang tetap beroperasi. “Kami menunggu hasil mediasi. Jika tidak direspons, akan ada aksi lebih besar pada 10 Juli di Kantor Pusat Grab, Lippo Kuningan,” ujarnya.
Kuasa hukum Komunitas Driver Online, Bachtiar Sitidjak, mengatakan rencana mediasi di Mapolda Metro Jaya itu diinisiasi oleh Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Mediasi ini bertujuan mencari solusi dari tindakan sepihak manajemen Grab. “Ada indikasi pelanggaran hukum yang dialami oleh mitra Grab (driver),” ujarnya.
Bahctiar menegaskan, apa pun hasil mediasi nanti, harus dihormati oleh kedua belah pihak. Namun, jika solusi tidak ditemukan, harus ada penyelesaian secara hukum. Mekanismenya bisa berupa tuntutan perdata atau pidana. “Dalil hukum yang akan digunakan belum bisa dirincikan, menunggu hasil mediasi dulu,” katanya.
Pada 27 Juni 2017, ratusan pengemudi GrabCar berunjuk rasa secara spontan di kantor manajemen Grab di lantai GF Plaza Maspion, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara. Polisi meminta para pengemudi itu membubarkan diri karena aksi tersebut dinilai ilegal.
IRSYAN HASYIM | SSN
Video Terkait:
Demo Ratusan Sopir Taksi Online: Kembalikan Bonus Kami