Mencemari Kali Bekasi, PT. Millenium Laundry Sudah 6 Kali Ditegur

Reporter

Editor

Ali Anwar

Jumat, 21 Juli 2017 06:30 WIB

Kali Bekasi. Dok. TEMPO/Bagus Indahono

TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menyegel PT. Millenium Laundry, karena terbukti melakukan pencemaran terhadap air Kali Bekasi. Perusahan jasa pencucian bahan jeans tersebut sudah pernah mendapatkan surat peringatan sebanyak enam kali.

"Perusahaan tidak ada itikad baik, makanya disegel," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, Kamis, 20 Juli 2017. Selain karena Limbah, perusahaan itu juga diduga tidak mempunyai izin mendirikan bangunan, dan sertifikat analisis dampak lingkungan (Andal).



Baca: Bikin Kali Bekasi Hijau Kebiruan, PT Milenium Laundry Disegel

Meski disegel, kata Jumhana, pemerintah tak bisa sewenang-wenang menutup perusahaan tersebut, karena masih mempertimbangkan pekerja di sana. "Orang yang bekerja 40 orang," kata Jumhana.

Karena itu, pihaknya ini hanya memberikan sanksi administratif sampai perusahaan bersedia memperbaiki Inslatasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). “Jika masih bandel, pemerintah terpaksa menutup,” ujar Juhana.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan pemerintah tak akan membuka segel yang sudah dipasang di pintu utama sampai perusahaan memperbaiki atau membuat instalasi pengolahan air limbah. "Jika air limbah yang dibuang ke kali tidak mencemari, dan ikan tidak mati, akan kami buka," kata Rahmat.

Rahmat juga mencurigai adanya pegawai pemerintah yang "bermain" dalam perizinan. Sebab, dalam inspeksi mendadak Kamis pagi, sebagian bangunan perusahaan berdiri di atas garis sempadan sungai. "Bukan hanya limbah yang dilanggar, tapi pendirian bangunan juga," kata Rahmat.

Rahmat menambahkan, langkah yang diambil pemerintah sudah sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 22 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. "Kali Bekasi masih menjadi sumber air baku untuk diolah menjadi air bersih milik PDAM," kata Rahmat.

Seorang penanggung jawab di perusahaan itu, Muhidin, mengatakan, PT. Millenium Laundry berdiri sejak 2016. Perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa pencucian bahan jeans. Adapun, vendornya beberapa pabrik jeans lokal. "Sudah tidak ada aktivitas lagi, hanya pengeringan saja," kata Muhidin.


Baca juga: Pencemaran di Kali Bekasi, Jumhana: Sumbernya dari Pabrik

Menurut Muhidin, perusahaan belum bisa membuat IPAL sesuai standar baku lantaran terbentur pembiayaan. Untuk membangun IPAL, ujar Muhidin, dibutuhkan biaya Rp 1,5 miliar. "Nanti akan saya sampaikan ke pemilik pabrik. Kalau begini terus, kasihan banyak pekerja yang menganggur," kata Muhidin.

ADI WARSONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

29 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran

Baca Selengkapnya

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.

Baca Selengkapnya