Hari Anak, Bocah Kaum Marjinal Sulit Tinggalkan Jalanan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 22 Juli 2017 20:03 WIB

Sekitar 800 anak marjinal ikut dalam kegiatan 'Jambore Sahabat Anak' yang digelar selama dua hari ini, yaitu Sabtu-Minggu, 22-23 Juli 2017 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 22 Juli 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Hari Anak Nasional, organisasi Sahabat Anak menggelar jambore khusus untuk anak-anak marjinal. Mereka terdiri atas anak jalanan, pemulung, kuli, pengamen, dan pengemis. Sekitar 800 anak marjinal dilibatkan dalam kegiatan yang digelar selama dua hari ini, yaitu Sabtu-Minggu, 22-23 Juli 2017.

Melepaskan anak-anak marjinal dari kehidupan jalanan tidaklah mudah. Apalagi mereka yang berasal dari keluarga miskin. Sebab, orang tua justru mendorong anak-anak mereka untuk ikut mencari nafkah. Misalnya saja dengan menjadi pengemis, pengamen, atau pemulung.

Yayasan Komunitas Sahabat Anak terus berupaya agar anak-anak marjinal bisa mendapat haknya atas pendidikan. Namun ini tidak mudah. Orang tua mereka pasti berkeberatan. "Karena itu kami melakukan pendekatan kepada orang tuanya dulu,” kata Ketua Pengurus Yayasan Komunitas Sahabat Anak Jakarta Dian Novita Elfrida saat dijumpai di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan.

Baca: Jokowi Dijadwalkan Rayakan Hari Anak Nasional di Riau

Yayasan Sahabat Anak memiliki beberapa tempat bimbingan belajar yang tersebar di tujuh wilayah di sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pada setiap tempat belajar selalu ada relawan yang menemani anak-anak. Saat ini, jumlah relawan tetap yang terdaftar setidaknya ada 150 orang.

Proses belajar untuk anak-anak marjinal ini digelar seminggu sekali dengan pendekatan pendidikan nonformal. Karena itu metode yang digunakan pun lebih pantas disebut bermain daripada belajar. "Pada prinsipnya, bimbingan belajar kami itu tools untuk mendekatkan diri pada anak," ujar Dian.

Sebagian besar anak-anak yang bergabung dengan Sahabat Anak, adalah mereka yang putus sekolah. Sehingga, untuk meminta mereka kembali belajar membutuhkan pendekatan khusus. Dian menyebutkan biasanya relawan akan berusaha memposisikan dirinya sebagai sahabat. Para relawan bisa memulainya dengan cara bermain, mengobrol, atau sekadar mengajak makan bersama.

Baca: Peserta Forum Anak Nasional Mengkritisi Iklan Rokok di Media

"Kalau sudah tercipta kedekatan, anak-anak mulai percaya, baru kami buat program-program yang lebih rutin, misalnya bimbingan belajar," ujar Dian. Di tempat belajar yang dibina oleh Dian dan kawan-kawan akan berfokus pada pembentukan karakter sehingga anak-anak lebih mengenal diri sendiri dan tahu cara berperilaku yang baik.

Pada peringatan Hari Anak Nasional ini, selama dua hari peserta akan mendapatkan bimbingan dari kakak pendamping. Para relawan akan memberikan penjelasan dan pemahaman bahwa mereka berhak untuk dilindungi dan mereka berhak bersuara untuk memperjuangkan haknya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Hari Anak Sedunia, 7 Cara Melatih Mental Anak untuk Hadapi Tantangan

20 November 2023

Hari Anak Sedunia, 7 Cara Melatih Mental Anak untuk Hadapi Tantangan

Menyambut Hari Anak Sedunia pada 20 November, bagaimana melatih mental anak yang kokoh di tengah tantangan dunia sekarang?

Baca Selengkapnya

kumparanMOM Festival Hari Anak 2023 Ajak Anak-anak Bermain dan Belajar

2 Agustus 2023

kumparanMOM Festival Hari Anak 2023 Ajak Anak-anak Bermain dan Belajar

kumparanMOM Festival Hari Anak dengan tema #BanyakMainBanyakBelajar sukses diselenggarakan pada 29-30 Juli di Taman Anggrek, Gelora Bung Karno, Jakart

Baca Selengkapnya

Deretan Artis Korea Selatan yang Berdonasi untuk Rayakan Hari Anak

6 Mei 2023

Deretan Artis Korea Selatan yang Berdonasi untuk Rayakan Hari Anak

Para artis Korea Selatan kompak melakukan donasi ke rumah sakit dan anak-anak yang membutuhkan.

Baca Selengkapnya

Pesan Kak Seto di Hari Anak Sedunia

20 November 2022

Pesan Kak Seto di Hari Anak Sedunia

Kak Seto mengatakan peringatan Hari Anak Sedunia mengingatkan pentingnya pemenuhan hak-hak anak.

Baca Selengkapnya

Apa Perbedaan Hari Anak Universal dan Hari Anak Internasional?

20 November 2022

Apa Perbedaan Hari Anak Universal dan Hari Anak Internasional?

Walaupun berbeda waktu peringatan Hari Anak Universal dan Hari Anak Internasional, nilai tujuan utamanya tetap sama

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Anak Universal Setiap 20 November

20 November 2022

Asal-usul Hari Anak Universal Setiap 20 November

Asal-usul peringatan Hari Anak Universal telah mengalami perjalanan panjang hingga akhirnya diresmikan pada 1959

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Kemendikbud Gelar Lomba Cipta Lagu Anak

23 Juli 2022

Hari Anak Nasional, Kemendikbud Gelar Lomba Cipta Lagu Anak

Memperingati hari anak nasional, Kementerian Pendidikan menggelar lomba cipta lagu anak. Ini dilakukan untuk menyosialisasikan lagu anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

1.028 Anak Terima Remisi di Peringatan Hari Anak Nasional 2022

23 Juli 2022

1.028 Anak Terima Remisi di Peringatan Hari Anak Nasional 2022

Dari jumlah tersebut, 998 anak mendapatkan Remisi Hari Anak Nasional (RAN) I atau pengurangan sebagian hukuman.

Baca Selengkapnya

Jokowi Atraksi Tiga Sulap di Hari Anak Nasional: Bimsalabim

23 Juli 2022

Jokowi Atraksi Tiga Sulap di Hari Anak Nasional: Bimsalabim

Jokowi melakukan sulap mengambil bola dan roti dari kantong kosong. Saat akan memulai sulapnya, Jokowi terlihat kebingungan dengan alatnya itu.

Baca Selengkapnya

Ragam Aktivitas yang Bisa Dilakukan Bersama di Hari Anak Nasional

22 Juli 2022

Ragam Aktivitas yang Bisa Dilakukan Bersama di Hari Anak Nasional

Berikut lima inspirasi aktivitas orang tua dan anak yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Anak Nasional.

Baca Selengkapnya