Koalisi Keselamatan Minta DPRD DKI Tak Bahas Raperda Reklamasi

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 26 Juli 2017 14:32 WIB

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta meminta kepada anggota DPRD DKI Jakart agar menghentikan pembahasan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang berhubungan dengan reklamasi Teluk Jakarta yang diagendakan digelar di DPRD hari ini.


Dua raperda tersebut adalah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) serta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTTKS Pantura).


Baca:Koalisi NGO Soroti Keanehan Konsultasi Publik Reklamasi Jakarta


Anggota koalisi yang juga pengacara LBH Jakarta, Nelson Nikodemus Simamora, mengatakan, dua raperda tersebut harus ditolak karena disusun tanpa melibatkan partisipasi masyarakat terdampak reklamasi.


“Pembangunan di wilayah pesisir, khususnya reklamasi, telah berdampak pada hilangnya akses masyarakat, nelayan tradisional, termasuk perempuan nelayan atau pesisir terhadap sumber-sumber kehidupan,” kata Nelson dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 26 Juli 2017.


Advertising
Advertising

“Juga menghancurkan sistem sosial masyarakat dan meningkatkan ketidakadilan gender,” tutur Nelson. Menurut Nelson, raperda reklamasi bertentangan dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan DPRD DKI Jakarta nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. “Pasal 141 ayat (2) mengharuskan adanya masukan dari masyarakat,” kata Nelson.

Selain ini, ujar Nelson, raperda reklamasi disusun tanpa didasarkan oleh Kajian Lingkungan Hidup Strategis Jabodetabekpunjur dan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Kawasan Strategis Wilayah Jabodetabekpunjur, yang saat ini belum diselesaikan oleh Kementeriaan Kelautan dan Perikanan (KKP). “KLHS dan Rencana Zonasi Jabodetabekpunjur merupakan pijakan utama bagi DKI untuk menyusun RZWP3K,” ucap Nelson.


Sebaliknya, kata Nelson, kedua raperda tersebut sangat mengakomodasi kepentingan pengembang properti reklamasi, tidak memperhatikan keberadaan masyarakat pesisir, nelayan tradisional, termasuk perempuan nelayan/pesisir bukan untuk kepentingan umum. Menurut Nelso, berdasarkan UU PengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, pemanfaatan wilayah pesisir harus bertujuan untuk kepentingan masyarakat pesisir.

“Kedua Raperda bertentangan dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, sebab akan menghilangkan wilayah tangkap dan kehidupan nelayan,” tutur Nelson.


Koalisi juga melihat Raperda disusun dengan cara yang tidak terpuji. Hal ini terlihat dari korupsi yang dilakukan oleh mantan anggota DPRD DKI Muhamad Sanusi, dan diduga masih melibatkan banyak anggota Dewan lainnya, seperti Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang di dalam persidangan diduga terlibat dalam upaya lobi bersama pengembang reklamasi.

“Tindakan Ketua DPRD DKI Jakarta yang mengeluarkan surat tertanggal 20 Juli 2017 patut dicurigai sebagai bentuk keberpihakan kepada pengembang properti dibandingkan kepentingan rakyat DKI Jakarta,” kata Nelson.


Nelson menambahkan, penyusunan raperda ini sekaligus menjadi bukti bahwa reklamasi adalah proyek ilegal, karena raperda seharusnya disusun dan disahkan terlebih dahulu sebelum reklamasi dilakukan. “Namun, yang terjadi malah sebaliknya,” kata Nelson.


Akibat kepentingan bisnis, Nelson menambahkan, maka yang terjadi reklamasi dijalankan dulu, sedangkan perdanya menyusul. “Karena itu Koalisi menuntut agar seluruh anggota DPRD DKI Jakarta menolak pembahasan Raperda reklamasi (RZWP3K dan Pantura) yang diinisiasi oleh Ketua DPRD DKI Jakarta dan menolak pembangunan pulau reklamasi di Teluk Jakarta,” kata Nelson.



Sebelumnya, pada 20 Juli 2017, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, mengirim surat yang berisi undangan untuk membahas mengenai kelanjutan proses penyusunan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Raperda rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTTKS Pantura).


Baca juga: Rapat dengan DKI, Tim Sinkronisasi Usul Pulau Reklamasi Diaudit

Surat itu ditujukan kepada pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta, Pimpinan Fraksi DPRD, Pimpinan Komisi dan Sekretaris DPRD Provinsi DKI Jakarta. Rapat akan berlangsung hari ini, Rabu, 26 Juli 2017 pukul 10.00 di ruang rapat Ketua Dewan lantai 10 Gedung Baru DPRD Provinsi DKI Jakarta.

DESTRIANITA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan karena Dukung Gibran, Begini Sejarah Terbentuknya Satpol PP

4 Januari 2024

Jadi Sorotan karena Dukung Gibran, Begini Sejarah Terbentuknya Satpol PP

Satpol PP tak lepas dari sejarah kependudukan Belanda. Daerah yang pertama kali membentuk Satpol PP adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Warga Bakar Sampah di Kota Bogor Bisa Kena Denda Rp 10 Juta, Berikut Sanksi di Kota Lain

27 Agustus 2023

Warga Bakar Sampah di Kota Bogor Bisa Kena Denda Rp 10 Juta, Berikut Sanksi di Kota Lain

Pemerintah Kota Bogor menetapkan denda Rp 10 juta kepada warga yang bakar sampah. Berapa denda di kota-kota lain?

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP: Pancasila Beri Arah Pedoman Pembentukan Peraturan Daerah

14 Juli 2023

Wakil Kepala BPIP: Pancasila Beri Arah Pedoman Pembentukan Peraturan Daerah

Dalam pembentukan Peraturan Daerah diperlukan kerangka hukum yang kuat utamanya nilai-nilai Pancasila

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Ngotot Perda Kota Religius, Wali Kota Depok Tuding Kementerian Agama Abai Majelis Taklim

6 Oktober 2022

Ngotot Perda Kota Religius, Wali Kota Depok Tuding Kementerian Agama Abai Majelis Taklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan Rancangan Peraturan Daerah atau Perda Kota Religius digunakan untuk membantu majelis taklim.

Baca Selengkapnya

Peraturan Wali Kota Bandung Soal Disabilitas Bakal Segera Terbit

2 Oktober 2022

Peraturan Wali Kota Bandung Soal Disabilitas Bakal Segera Terbit

Santosa berharap peraturan wali kota tentang disabilitas itu dapat diimplementasikan dalam kehidupan di masyarakat.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya