Meninjau Proyek Tanggul, Ini Permintaan Wakil Ketua DPRD

Reporter

Kamis, 10 Agustus 2017 16:49 WIB

Foto udara alat berat dan tiang pancang berada di lokasi pembangunan proyek tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), Kampung Baru, Muara Angke, Jakarta, 17 Juli 2016. Kawasan tersebut nantinya juga akan dibangun proyek tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) A atau tanggul A setinggi 3,8 meter. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI M. Taufik meminta pemerintah DKI menyiapkan dermaga apung bagi para nelayan yang beroperasi di sekitar pembangunan tanggul laut dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). "Sesegera mungkin disiapkan," kata Taufik saat ikut meninjau lokasi proyek tanggul bersama jajaran pejabat Pemprov DKI di Kalibaru, Jakarta Utara, Kamis, 10 Agustus 2017.

Menurut Taufik, dermaga apung diperlukan nelayan selama tanggul laut dibangun. "Nelayan tidak boleh berhenti mencari penghidupan.

Baca:
DKI Bakal Gusur Krematorium Cilincing untuk Tanggul Laut
Selain Belanda dan Korea, Jepang Ikut Bantu Proyek NCICD

Selain dermaga apung, Taufik juga meminta pertanggungjawaban yang jelas untuk mengelola lahan di antara tanggul lama dan baru di Kalibaru, Jakarta Utara. Jarak lahan dari tanggul lama ke baru adalah sekitar 20 meter. "Enggak boleh ditunda. Kalau ditunda repot lagi, datang lagi masyarakat," katanya.

Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan akan mengurus perizinan dermaga apung di Kementerian Perhubungan. Rabu pekan depan, alat dermaga apung sudah dimobilisasi. Ia juga akan mengecek kebutuhan dermaga, khususnya di bentangan Cakung drain sampai pulau reklamasi C dan D.

Saefullah sudah meminta Wali Kota Jakarta Utara untuk menjaga lahan antara tanggul lama dan baru agar tidak diduduki kembali oleh warga. Menurut dia, pengelolaan lahan yang sudah dibebaskan baru akan diputuskan pada 2018.

Baca juga:
Djarot: Parkir di Pinggir Jalan Harus Lebih Mahal
Bayi Dibunuh karena Rewel, Kejiwaan Faisal Amir Diperiksa

Jika menjadi kewenangan DKI, lahan itu akan disulap menjadi ruang terbuka hijau. Selain taman, Saefullah juga ingin agar ada jalan inspeksi untuk akses kendaraan umum menuju laut. "(Agar) Masyarakat bisa lebih mudah melihat laut.”

Saefullah berjanji akan membicarakan ruang terbuka hijau dan akses kendaraan umum menuju laut itu dengan Bappeda. “Akan kami rancang untuk pemadu serasiannya."



FRISKI RIANA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

46 hari lalu

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Salah satu penyebab banjir di Semarang diantaranya penurunan tanah dan berkurangnya wilayah resapan air

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

18 Januari 2024

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

Pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam tambak warga.

Baca Selengkapnya

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

12 Januari 2024

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

Koalisi Maleh Dadi Segoro menolak pembangunan giant sea wall dan menyarankan pemerintah menggunakan pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan di pesisir pantai utara Jawa.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

12 Januari 2024

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

Walhi menyatakan pembangunan giant sea wall justru semakin mengancam keberadaan ekosistem mangrove di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) menolak proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

11 Januari 2024

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

Airlangga mengatakan Giant Sea Wall dibuat untuk mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah di Pantura.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

11 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

Cawe-cawe Prabowo soal proyek tanggul laut diketahui melalui keterlibatan Universitas Pertahanan yang akan menjadi bagian dari tim kajian.

Baca Selengkapnya