Buntut Siswa Telantar, SMA Terbuka Bakal Bermunculan di Bekasi?

Reporter

Senin, 14 Agustus 2017 21:25 WIB

Ratusan siswa baru SMA 3 Semarang membatik di halaman sekolahnya, dalam kegiatan MOS di Semarang, 18 Juli 2017. Masa Orientasi siswa baru berlangsung pada pekan pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat tak mempermasalahkan bakal bermunculan sekolah terbuka yang lain seperti di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 di Kecamatan Medansatria. "Asalkan ada kesepakatan tidak masalah," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Ali Fauzi, Senin, 14 Agustus 2017.

Di SMA Negeri 10, Kota Bekasi tahun ini membuka sekolah terbuka. Ini menyusul adanya 72 pelajar yang nasibnya terkatung-katung setelah mendaftar melalui jalur zonasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Bekasi. Rupanya, Dinas Pendidikan Jawa Barat selaku pemegang kendali SMA/SMK Negeri tidak mengakomodir mereka.

Baca juga: 57 Siswa Titipan di SMA 10 Bekasi Masuk ke Sekolah Terbuka

Namun, dari 72 pelajar, hanya 57 yang bersedia masuk ke sekolah terbuka. Sisanya memilih ke sekolah swasta. Meski terdaftar menjadi sekolah terbuka, namun orangtua siswa menginginkan anak mereka mendapatkan hak belajar seperti sekolah reguler. "Akhirnya pihak sekolah bersedia belajar seperti reguler," kata Ali.

Namun, konsekuensinya, kata dia, siswa di sekolah terbuka SMA Negeri 10 harus bersedia membayar untuk membantu operasional sekolah. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 200-300 ribu setiap bulan. Sayangnya, gedung yang dipakai bukan di SMA N 10, melainkan milik SMK Yaperti. "Letaknya berdekatan, yayasan juga bersedia meminjamkan kelasnya hingga tiga tahun ke depan," kata Ali.

Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta, Ayung Sardi Dauly mengatakan, sekolah terbuka atau pendidikan jarak jauh (PJJ) diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan. "Gubernur Jawa Barat juga telah menerbitkan Surat Keputusan," kata dia.

Hanya, kata dia, sekolah terbuka dikhususkan warga tidak mampu, anak putus sekolah, dan anak yang mempunyai aktivitas bekerja karena membantu orang tuanya. "Bukan siswa baru, kalau di SMA Negeri 10 terdapat pengecualian," katanya.

Baca juga: Jangan Telantarkan Pelajar

Ia mengaku tak khawatir pembentukan sekolah terbuka seperti di SMA Negeri 10 menjadi modus baru penambahan jumlah peserta didik baru. Sebab, orangtua siswa saat ini belum sepenuhnya faham mengenai sekolah terbuka. "Justru kami kasihan kepada orang tua," kata dia.

Ia mengatakan, ijazah yang dikeluarkan oleh sekolah terbuka hampir mirip dengan sekolah kesetaraan atau kejar paket. Ia khawatir orangtua siswa atau siswa itu sendiri menyesal di kemudian hari setelah lulus. "Di sini semua berperan untuk memberikan edukasi mengenai sekolah terbuka atau pendidikan jarak jauh," ujar dia.

Menurut Ayung, sekolah terbuka yang muncul tak sesuai dengan peraturan berpotensi mengurangi jumlah pendaftar ke sekolah swasta. Karena itu, penyelenggara sekolah terbuka harus patuh terhadap peraturan yang ada. "Jumlah pendaftar ke sekolah swasta mengalami penurunan setiap tahun hingga 15 persen," kata dia.

ADI WARSONO

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

23 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

25 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

25 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

35 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

49 hari lalu

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

59 hari lalu

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya