Sistem Ganjil-Genap di Tol Cikampek Dianggap Salah Sasaran

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 16 Agustus 2017 02:33 WIB

Kepadatan kendaraan dekat proyek pembangunan jalur light rail transit (LRT) Jabodetabek di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek KM 14, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, 23 Desember 2016. TEMPO/Ariesant

TEMPO.CO, Bekasi - Pengguna jalan tol memberi tanggapan atas rencana pembatasan kendaraan ganjil-genap di lintasan Tol Jakarta-Cikampek. Sebagian besar menolak rencana itu karena dinilai salah sasaran.

"Saya keberatan dengan rencana itu karena penyebab kemacetan bukan pada kendaraan pribadi, tapi banyaknya truk dan adanya penyempitan jalan karena sejumlah pembangunan di ruas tol," kata Sururi, 41 tahun, warga Pondok Mitra Lestari, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa, 15 Agustus 2017.

Sururi mengatakan, belakangan ini kemacetan di Jalan Tol Cikampek memang sangat parah. Dia harus menempuh perjalanan selama 1,5 jam lebih dari rumah sampai ke tempat kerjanya yang berada di Cawang, Jakarta Timur. Padahal dalam keadaan normal, dia hanya membutuhkan waktu paling lama 30 menit.

Pendapat berbeda disampaikan Panji T. Asmara, 51 tahun, juga warga Bekasi. Ia justru setuju sistem ganjil genap diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek. "Saya kira kebijakan ganjil-genap adalah solusi yang paling efektif untuk saat ini,” katanya. “Sebab, kepadatan di tol sudah sulit ditangani dengan mekanisme rekayasa lalu lintas.”


Menurut Panji, kapasitas jalan tol saat ii sudah tidak bisa menampung jumlah kendaraan yang masuk. Kondisi itu diperparah dengan penyempitan jalan akibat pengerjaan proyek infrastruktur. "Solusinya memang harus dipecah dua (dengan sistem ganjil genap),” katanya. Dia tidak keberatan bila nantinya harus beralih ke kendaraan umum.

Baca juga: Dampak Proyek Nasional, Akan Ada Ganjil-Genap di Karawang

Wacana penerapan gajil-genap sebelumnya dilontarkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah koordinator Kementerian Perhubungan. Wacana ini muncul karena antrian panjang kendaraan dari Jakarta menuju Bekasi dan sebaliknya terjadi hampir setiap hari.

Pemerintah pusat rencananya akan memberlakukan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi dan mengalihkan kendaraan berat golongan II dan III ke luar tol. Kebijakan itu akan diberlakukan mulai dari Bekasi Barat (Kota Bekasi) hingga Cawang (Jakarta Timur) dan sebaliknya. Pemberlakuan sistem ini direncanakan pada jam sibuk antara pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani mengatakan rencana pembatasan kendaraan ganjil-genap belum bisa dilaksanakan saat ini. Sebab, pengelola masih menunggu Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) sebagai acuan pelaksanaan sistem tersebut. "Pada intinya kami mendukung dan siap menjalankan," katanya.

ANTARA


Berita terkait

Terkini: Erick Thohir Dorong BUMN Peduli Kesehatan Mental, Promo Tiket Murah di BNI - Batik Air Travel Fair

14 Oktober 2023

Terkini: Erick Thohir Dorong BUMN Peduli Kesehatan Mental, Promo Tiket Murah di BNI - Batik Air Travel Fair

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kepedulian terhadap kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

BPTJ Kemenhub, Perum Damri, Dishub DKI, dan KCI Teken Kesepatakan Integrasi Data dan Informasi

14 Oktober 2023

BPTJ Kemenhub, Perum Damri, Dishub DKI, dan KCI Teken Kesepatakan Integrasi Data dan Informasi

BPTJ Kementerian Perhubungan dengan Perum Damri, KCI, dan Dishub DKI Jakarta menandatangi kesepakatan bersama mengenai penyediaan data dan informasi perjalanan penumpang angkutan massal di wilayah Jabodetabek.

Baca Selengkapnya

Tarif Rp 2.000 BisKita Trans Pakuan bagi Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Wakil Wali Kota Bogor: Wajib Registrasi

20 September 2023

Tarif Rp 2.000 BisKita Trans Pakuan bagi Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Wakil Wali Kota Bogor: Wajib Registrasi

Masyarakat umum pengguna Biskita Trans Pakuan di luar golongan tersebut dikenakan tarif normal Rp 4.000.

Baca Selengkapnya

Ganjil Genap 24 Jam Diusulkan untuk Tekan Polusi di Jakarta

7 September 2023

Ganjil Genap 24 Jam Diusulkan untuk Tekan Polusi di Jakarta

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengajukan usulan untuk memperketat sistem ganjil genap hingga 24 jam untuk tekan polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Soft Launching LRT Jabodebek Besok, Kemenhub: Sudah Dapat Rekomendasi Safety Assessment

11 Juli 2023

Soft Launching LRT Jabodebek Besok, Kemenhub: Sudah Dapat Rekomendasi Safety Assessment

Kemenhub mengatakan LRT Jabodebek yang akan soft launching besok, Rabu, 12 Juli 2023, sudah mendapatkan rekomendasi safety assessment dari Siemens dan konsultan pengawas proyek.

Baca Selengkapnya

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba 4 Juli, Ini Rute yang Dilalui

28 Juni 2023

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba 4 Juli, Ini Rute yang Dilalui

Untuk persiapan uji coba bus Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Angkasa Pura II.

Baca Selengkapnya

BPTJ Gandeng Empat Bank untuk Pembayaran BisKita Trans Pakuan Bogor

20 Mei 2023

BPTJ Gandeng Empat Bank untuk Pembayaran BisKita Trans Pakuan Bogor

Pembayaran layanan buy the service BisKita Trans Pakuan Bogor bisa menggunakan kartu elektronik empat bank, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BCA akan

Baca Selengkapnya

Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

13 April 2023

Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

Kemenhub memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 naik 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya

Kota Depok Akan Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara 24 Jam Sehari

16 Maret 2023

Kota Depok Akan Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara 24 Jam Sehari

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Depok Eko Herwiyanto mengatakan kembali mengusulkan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Nusantara Depok.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Transportasi Publik di Depok Perlu Dibenahi, Beri Contoh Trans Pakuan di Bogor

5 Februari 2023

Pakar Sebut Transportasi Publik di Depok Perlu Dibenahi, Beri Contoh Trans Pakuan di Bogor

Empat simpul transportasi di Depok, yaitu Terminal Jatijajar, dan 3 stasiun KRL harus saling terhubung dengan jaringan transportasi umum.

Baca Selengkapnya