Polda Metro Rekrut Pak Ogah Jadi Supeltas, Dari Mana Gajinya?

Reporter

Sabtu, 26 Agustus 2017 09:17 WIB

Kepala Satuan Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat, AKP Antoni memberikan materi rambu-rambu lalu lintas dalam pelatihan pada 48 sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau Pak Ogah di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 23 Agustus 2017. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Polda Metro Jaya untuk melibatkan "Pak Ogah" dalam mengurai kemacetan di Jakarta sebagai Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) masih terhambat masalah pembiayaan gaji para sukarelawan.

Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan Polda Metro Jaya bisa saja mengajukan dana hibah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jika permasalahannya terkait dengan keamanan dan ketertiban. Namun, kata Bestari, pengajuan dana hibah tersebut harus mempunyai payung hukum di Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD.

Baca juga: Polisi Mau Rekrut Pak Ogah, Dishub: Pramuka Sudah Terlatih

Menurut Bestari DKI Jakarta memiliki cukup dana hibah yang dapat dialokasikan sebagai sumber dana gaji para sukarelawan pengatur lalu lintas. "Jangankan ke Polda Metro Jaya, ke wilayah penyangga Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, itu bisa semua," ujarnya di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2017.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyampaikan Pemprov DKI telah menerima konsep mengenai Supeltas yang sudah diatur pada UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan beserta proposal permohonan terkait gaji sukarelawan.

Baca juga: Urai Kemacetan di Jakarta, Polda Metro Jaya Berdayakan Pak Ogah

"Pada kenyataannya jumlah personel yang ada juga masih relatif terbatas. Yang lebih utama, bagaimana menumbuhkan satu gerakan moral karena konsepnya supeltas ditempatkan di sekitar tempat tinggal masing-masing sehingga menimbulkan efek deterent yakni menimbulkan rasa malu kalau melakukan pelanggaran," katanya.

Menurut Sigit, Pemprov mendukung gerakan pemberdayaan masyarakat tersebut namun masih banyak aspek teknis yang harus dibahas seperti sistem anggaran, sistem pengkajian, dan evaluasi kerja, sehingga konsep dan gagasan ini dapat diaplikasikan dengan baik.

Baca juga: Djarot Mengakui Peran Pak Ogah Membantu Mengatur Lalu Lintas

Sementara keberadaan petugas Dishub dinilai tidak mungkin dapat mencakup setiap RW dan RT di Jakarta, Dirlantas dan Dishub akan menggali cara alternatif untuk meringankan kemacetan di Ibukota.
Perekrutan Supeltas ini juga tidak serta merta menggantikan tugas dan fungsi Dirlantas, Polda, Dishub, maupun Satpol PP. "Makanya ini perlu didefinisikan secara baik, job desk-nya, pengawasan, penilaian kinerja, termasuk pola rekrutmen. Kalau Satpol PP dan Dishub kan ada proses rekrutmen sendiri," katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

11 Januari 2024

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

4 Januari 2024

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

Warga Kota Depok mengeluhkan dampak proyek pembongkaran dan pembangunan ulang Jembatan Mampang di Jalan Raya Sawangan yang diduga tengah mangkrak itu.

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

30 Desember 2023

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

Kabupaten Bogor selalu ramai setiap akhir tahun, penjabat Bupati Bogor baru dilantik diminta langsung bekerja di kawasan Puncak, antisipasi kemacetan.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru

5 Desember 2023

Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru

Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat libur Nataru mendatang agar memantau prakiraan cuaca.

Baca Selengkapnya

Cerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok

30 November 2023

Cerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok

Polisi jelaskan kronologi banjir yang surut dan meninggi lagi di Simpang Mampang, Depok, pada Rabu malam dan Kamis pagi 29-30 November 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun

16 November 2023

Cerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun

Konser Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu 15 November 2023, sukses menyedot banyak penggemarnya dari Jakarta dan luar Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK

16 November 2023

Kemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK

Arus lalu lintas di sekitar kawasan GBK Senayan terpantau macet pasca-konser Coldplay, Rabu menjelang tengah malam 15 November 2023.

Baca Selengkapnya

Macet Total Gara-gara Demo Tolak Coldplay, Motor Sampai Diangkat

15 November 2023

Macet Total Gara-gara Demo Tolak Coldplay, Motor Sampai Diangkat

Massa pendemo yang sempat mendesak masuk ke kawasan GBK--lokasi konser Coldplay--akhirnya menutup akses lalu lintas setempat.

Baca Selengkapnya

Peninggian Jembatan tanpa Sosialisasi Penyebab Sawangan Depok Macet Parah

28 Oktober 2023

Peninggian Jembatan tanpa Sosialisasi Penyebab Sawangan Depok Macet Parah

Polisi Depok baru turun ke jalan setelah mendapat laporan kemacetan lalu lintas di Sawangan itu. Sekalian dilakukan sosialisasi.

Baca Selengkapnya

Truk Molen Terguling di GDC Depok Sebabkan Kemacetan Parah, Ini yang Terjadi

20 September 2023

Truk Molen Terguling di GDC Depok Sebabkan Kemacetan Parah, Ini yang Terjadi

Truk molen terguling di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC) Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Rabu siang, 20 September 2023.

Baca Selengkapnya