Program Anies-Sandi Tak Dimasukkan dalam APBD Perubahan 2017

Reporter

Rabu, 30 Agustus 2017 04:35 WIB

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi (kanan), menyerahkan laporan hasil pembahasan APBD tahun anggaran 2017 kepada Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono di Gedung Paripurna DPRD pada Senin, 19 Desember 2016. DPRD menyepakati APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2017 mencapai Rp70,2 Triliun. Tempo/Reza Syahputra

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, mengaku kecewa lantaran tak ada satu nama pun dari program gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017.

Bahkan, kata Syarif, program Anies-Sandi tidak dibahas sama sekali di badan anggaran (banggar). "Kemarin saya bilang, cuma ada program jamuan makan. Saya 'kan mengikuti dari awal sampai awal banggar. Enggak ada," ujar Syarif saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.

Baca juga: Djarot Saiful Senang Dengar Anies-Sandi Dukung RPTRA

Setiap kali pembahasan di Banggar, Syarif mengatakan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) selalu berkilah bahwa secara substansial program Anies-Sandi sudah masuk dalam program lama di masa kepemimpinan Djarot Saiful Hidayat. Maka, kata Syarif, dalam penyusunan anggarannya dianggap tidak diperlukan lagi judul yang jadi program Anies-Sandi. "Saya perlu dong judul (di anggaran). Ada namanya dong," ujar Syarif.

Syarif mencontohkan salah satu program yang tidak dimasukkan adalah OK Trip. Program yang digagas Anies-Sandi saat kampanye tersebut merupakan salah satu cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan transportasi publik dengan memberikan subsidi. Namun, dalam banggar TAPD mengatakan OK Trip sama saja dengan pemberian subsidi lewat public service obligation (PSO).

"Mereka hanya bahas soal PSO. Kenapa namanya tak pakai OK Trip?" kata Syarif.

Baca juga: Program Jakarta Creative Hub Akan Diteruskan Anies-Sandi

Selain itu, TAPD juga tidak memasukkan program unggulan Anies-Sandi yaitu One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE). Program tersebut juga tidak masuk dalam nomenklatur tersendir karena dianggap berhimpitan dengan program yang sidah ada. Kemudian, Syarif juga mempertanyakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus milik Anies-Sandi. Program ini pernah ada, namun hanya diberi mama KJP.

Dalam APBD Perubahan, Syarif mengatakan ada penambahan penerima KJP sebanyak 181 ribu anak. Angka tersebut juga diperoleh dari pihak independen, tidak merujuk kepada Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut dia, sekolah mendata sendiri jumlah penerima KJP lewat data mandiri. "Kenapa namanya tidak ada KJP Plus?" tanya Syarif.

Baca juga: DKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Program DP Nol Rupiah

Dengan tidak ada nama program Anies-Sandi yang masuk APBD-P 2017, Syarif justru menilai hal itu sama saja tidak ada pergantian kepemimpinan. Menurut Syarif keputusan tersebut sama saja seperti Anies-Sandi hanya menitipkan program di sela program yang sudah ada. "Misalnya OK Oce, di Dinas UMKM yang ada hanya pemberian gerobak. Kayaknya nanti gerobaknya kasih Anies tinggal dikasih stiker OK Oce," kata Syarif.

Syarif berani untuk uji publik terkait kelayakan penamaan program tersebut lewat rapat dengar pendapat (RDP). Menurut Syarif masalah penamaan nomenklatur tersebut tidak sederhana. Mengingat setiap tahunnya laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta akan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Bahkan dalam dokumen yang masuk untuk anggaran 2018 tetap tidak ada. Berarti kemungkinan baru 2019," kata Syarif.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya