TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni kos Istana Laguna, tempat PSK online Murtiyaningsih tewas, bebas menerima tamu keluar-masuk selama 24 jam tanpa harus melaporkan identitas tamu. Pengelola kos Istana Laguna, Eka Marente, mengatakan pengelola tidak mempermasalahkan bila penghuni menerima tamu di kamar.
“Security 24 jam ada, tapi kalau tamu penghuni datang ya bebas saja selama dia bertamu aman dan enggak buat onar, kita enggak masalah,” ujar Eka Marente saat ditemui di kantornya di Jalan Sosial Nomor 41, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu, 23 September 2017.
Hingga Sabtu, 23 September, kamar kos nomor 309 yang sebelumnya ditempati Murtiyaningsih atau Nana, 30 tahun, tampak masih dipasang garis polisi. Stiker Hello Kitty berwarna merah jambu tampak masih menempel di pintu kamar kos nomor 309.
Baca: PSK Online Tewas Dibunuh, Ini Kebiasaan Korban Setiap Pagi
Hanya satu lampu redup yang menyala di lorong masuk kos. Beberapa laki-laki dan perempuan tampak berada di kamar yang sama. Tidak semua kamar berpenghuni, beberapa tampak terbuka dan hanya dijadikan sebagai gudang barang.
Eka menjelaskan, Murtiyaningsih alias Nana merupakan penghuni lama di kosnya. Dia sudah tinggal di kos Istana Laguna kamar nomor 52 selama hampir 5 tahun.
Menurut Eka, Murtiyaningsih sempat berpindah kamar dari kamar yang sederhana sampai yang cukup mewah. “Dulu Mbak Nana setahun di kamar non-AC, mungkin karena penghasilannya sudah bertambah jadi dia pindah ke kamar yang lebih bagus. Orang kan gitu biasanya,” ujar Eka.
Kamar yang ditempati Murtiyaningsih saat ini memiliki ukuran 3 x 4 meter dengan fasilitas spring bed, lemari, AC, dan kamar mandi di dalam ruangan dengan harga sewa Rp 1.900.000 per bulan.
Baca: Begini Kos Mewah Tempat PSK Online Muryatiningsih Tewas Dibunuh
Eka mengatakan biasanya pekerjaan orang yang menyewa kamar dengan fasilitas seperti Murtiyaningsih adalah karyawan perusahaan. Kamar standar non-AC biasanya dihuni oleh orang yang bekerja sebagai buruh atau penjaga toko.
Namun Eka mengaku tidak mengetahui jika Mutiyaningsih ternyata bekerja sebagai PSK online atau pekerja seks berbasis online. “Kita enggak tahu pekerjaan penghuni kos, itu kan privasi jadi kita enggak mungkin nanya-nanya,” ujar dia.
Sebelumnya, Murtiyaningsih ditemukan tak bernyawa di kamar kos nomor 309 lantai 3, Istana Laguna, Jalan Sosial, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Kamis petang, sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah diselidiki polisi, Murtiyaningsih ternyata adalah seorang PSK online. Dia dibunuh oleh pelanggannya, Agustinus, 24 tahun, yang tak bisa membayar sesuai tarif yang dipasang Muryatiningsih.
DEWI NURITA