Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

163 Siswa SMP 184 Jakarta Keracunan, Pemilik Katering Trauma

image-gnews
Sebanyak 163 siswa SMP Negeri 184 Jakarta Timur mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi dengan lauk telur dan tahu di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur,  24 September 2017. TEMPO/Irsyan Hasyim
Sebanyak 163 siswa SMP Negeri 184 Jakarta Timur mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi dengan lauk telur dan tahu di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, 24 September 2017. TEMPO/Irsyan Hasyim
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siti Rugaya, pemilik katering yang diduga menyebabkan 163 siswa SMP Negeri 184 Jakarta keracunan, kini trauma. Kuasa Hukum Siti Rugaya, Fringkilin Anggiat Marbun mengatakan kliennya masih trauma terhadap musibah yang menimpanya. 

Ratusan siswa SMPN 184 Jakarta diduga keracunan setelah menyantap nasi kotak yang disediakan katering Siti Rugaya. Para siswa itu tengah mengikuti perkemahan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur pada Ahad, 25 September 2017,

"Ini adalah musibah dan bukan unsur kesengajaan, jadi memang ada trauma, dan saat ini klien saya belum bisa di temui," ujar Anggiat saat ditemui Tempo di kediaman Siti di Gang Kumpul, Gandaria, Pasar Rebo, Jakarta, Senin 25 September 2017.

Baca: Siswa SMPN 184 Keracunan, Polisi: Hari Ini Makanan Diteliti BPOM

Anggiat mengatakan, kliennya akan bertanggung jawab atas masalah ini. Siti Rugaya juga sudah bertemu dengan pihak sekolah untuk mencari solusi  dalam menyelesaikan masalah itu dengan pihak korban. 

Kuasa hukum Siti Rugaya mengatakan, keluarga kliennya juga telah mengunjungi rumah sakit tempat korban keracunan dirawat untuk melihat perkembangan kesehatan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Anggiat, sudah ada beberapa korban yang dipulangkan namun dia tidak tahu pasti berapa jumlahnya. "Korban masih ada di Rumah Sakit Polri, RSUD Pasar Rebo dan Rumah Sakit Melia" katanya.

Baca: Diduga Siswa di Cibubur Keracunan Makan Telur dan Tahu

Pada Selasa besok, Fringkilin akan mendatangi Polsek Cipayung untuk menanyakan perkembangan kasus dugaan keracunan yang terjadi Ahad kemarin.

ADAM MAKATITA | TD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

27 hari lalu

Minyak Atsiri
Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

48 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

49 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal


Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

50 hari lalu

Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti
Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.


Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

50 hari lalu

Ilustrasi vitamin D. Foto : Shutterstock
Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

Keracunan vitamin D disebut sebagai salah satu faktor penyebab kematian seorang lansia di Inggris. Pahami dosis yang dianjurkan agar tak berlebihan.


Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Ilustrasi keracunan makanan. Makaremlaw.com
Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.


Fitur SOS Apple Watch Selamatkan Nyawa Pelajar yang Keracunan Karbon Monoksida

9 Januari 2024

Apple Watch SE (Apple)
Fitur SOS Apple Watch Selamatkan Nyawa Pelajar yang Keracunan Karbon Monoksida

Produk jam tangan pintar milik Apple menyelamatkan nyawa seorang siswa di Amerika Serikat yang keracunan karbon monoksida.


4 Perempuan Keracunan Karbon Monoksida di Rumah, Cek Pencegahannya

8 Desember 2023

info4security.com
4 Perempuan Keracunan Karbon Monoksida di Rumah, Cek Pencegahannya

Banyak pemicu keracunan karbon monoksida di rumah sehingga Anda perlu waspada. Contoh asap dari kompor gas, generator portabel, kayu bakar atau arang.


Penyebab Kucing Muntah dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan

1 November 2023

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Penyebab Kucing Muntah dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan

Ada beberapa penyebab kucing muntah, mulai dari makanan, barang, mainan, sampai tanaman. Apa yang perlu diperhatikan?


Dituntut Hukuman Mati, 3 Terdakwa Kasus Wowon Serial Killer Minta Dihukum Seringan-ringannya

17 Oktober 2023

3 tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur, Wowon, Dede dan Solihin . Sumber: Istimewa
Dituntut Hukuman Mati, 3 Terdakwa Kasus Wowon Serial Killer Minta Dihukum Seringan-ringannya

Jumlah korban pembunuhan berencana yang diduga dilakukan oleh kelompok Wowon Serial Killer ini berjumlah sembilan orang.