TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan proses pembebasan lahan untuk pembangunan konstruksi utama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di wilayah Cipinang Melayu dan Halim diperkirakan selesai pada bulan Oktober 2017.
“Ada sekitar 250 bidang tanah yang harus dibebaskan,” kata Hanggoro di Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa 26 September 2017.
Tanah-tanah tersebut berada di Kelurahan Cipinang Melayu milik warga dan di Kelurahan Halim milik TNI Angkatan Udara.
Hanggoro mengatakan saat ini proses pembebasan lahan sedang dalam proses pengukuran dan pematokan oleh BPN. Nantinya, pihak yang akan menjadi tim eksekusi adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hanggoro mengatakan tujuan dia menghadap Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful hari ini untuk berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara mengenai pembangunan Stasiun Halim beserta trasenya yang akan menggunakan lahan milik TNI AU.
"Karena menyangkut tanah TNI AU, ini menyangkut persiapannya saja," ujarnya.
Pembangunan Stasiun Halim akan menggunakan lahan milik TNI AU seluas kurang lebih 14 hektare. Dalam pembangunannya, Hanggoro mengatakan lahan tersebut harus steril karena merupakan ring 3 Bandara Halim Perdana Kusuma.
"Tidak boleh nanti ada interaksi, harus dipagar," katanya.
Hanggoro mengatakan secara keseluruhan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019. Setelah itu akan dilakukan uji coba dan sertifikasi. Dia berharap awal triwulan I tahun 2020 bisa beroperasi.