TEMPO.CO, Tangerang - Jonny Setiawan, pembunuh Bos Bakmi Hijau Verlis, berjalan tertatih ketika bertemu Tempo pada Senin sore lalu, 25 September 2017, di kantor Polres Metropolitan Tangerang Kota. Luka tembak pada petis kanannya terlihat sudah mengering namun ayah dua anak tersebut masih pincang dan kadang peringis kesakitan.
Laku bagaimana ceritanya Jonny, 36 tahun, yang sudah mengaku bertobat ketika ditangkap di pesantren pada 18 September lalu bisa “dilubangi” kakinya oleh polisi. Kesalahan fatal apa yang dia perbuat selama penyidikan?
Sebelum membunuh pacarnya, Vera Yusika Sumarna, 44, Jonny menghabiskan malam Minggu, 16 Septenber 2017, di rumah Lisa, teman Vera, di Cipondoh. Mereka makan malam bersama yang dibuat oleh Lisa: Vera makan ayam cabe dan Jonny menikmati pete.
Usai makan malam, Jonny mengajak Vera ke kamar kosnya. Jonny kos karena dalam proses cerai dengan istrinya.
Keduanya mengobrol dan merokok bersama. Lantas melakukan hubungan intim. Ternyata Jonny minta berhubungan badan kembali namun ditolak Vera dengan alasan masih ada hari esok. Vera juga menyinggung harga diri Jonny dan membandingkan dengan kawan selingkuhan sebelumnya.
Jonny naik pitam. Dia pergi ke dapur, mengambil pisau dan menusukan ke leher Vera. Dua kali tusukan, Vera bersimbah darah dan tak bergerak lagi. Jonny menutupi wajah kekasihnya itu dengan bantal. Dia kabur ke rumah pamannya dan pesantren di Bogor. Pada Senin, 18 September 2017 polisi menangkapnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metropolitan Tangerang Kota Ajun Komisaris Besar Dedy Supriyadi menjelaskan, polisi menjerat dengan pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Menurut dia, Jonny pernah melawan petugas dengan hendak melarikan diri ketika dia diminta menunjukkan tempat barang bukti.
"Waktu itu kami minta dia menunjukkan barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuk korban,” ujar Dedy kepada Tempo pada Senin, 25 September 2017.
Dedy menuturkan, pada saat itu penyidik mengaduk-aduk selokan penuh lumpur di depan rumah mertua pembunuh Bos Bakmi Vera Yusika Sumarna itu. Nah, Jonny malah mencoba melarikan diri. “Terpaksa kaki kanan bagian betis didor.”
AYU CIPTA