TEMPO.CO, Depok - Puluhan warga dari Kelurahan Depok Jaya dan Depok, Kecamatan Pancoran Mas melakukan unjuk rasa di kantor Walikota Depok. Hujan yang menguyur tidak menyurutkan keinginan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait pemberlakuan sistem satu arah (SSA) di Jalan Arif Rahman Hakim, Nusantara Raya, dan Dewi Sartika.
“Tetap semangat teman-teman, kita buktikan bahwa meski hujan, aksi ini tetap diadakan untuk menolak pemberlakuan SSA,” teriak Kordinator Aksi Toro Budiarko dari mobil komando, pada Rabu 27 September 2017.
Mereka mulai berkumpul di depan Pasar Depok Jaya sejak pukul 10.00 WIB. Kemudian melakukan long march melewati Jalan Nusantara, Dewi Sartika, dan Margonda. Aksi ini dilakukan dengan menyerahkan hasil survei terkait pemberlakuan SSA kepada Pemerintah Kota Depok.
Ketua RW 03 Kelurahan Depok Jaya, Firman menjelaskan hasil survei terhadap pemberlakukan SSA. Responden adalah warga yang tinggal di lokasi pemberlakuan SSA.
Dari hasil survei, kata Fieman, sebanyak 293 orang meminta kebijakan SSA dibatalkan dan 76 orang meminta ditunda sampai infrastruktur siap.
Untuk mereka yang menginginkan dilanjutkan sebanyak 3 orang dan 14 responden meminta ada perbaikan.
“Kami heran dengan data yang diambil oleh Pemkot yang menyatakan 63 persen warga ingin SSA dilanjutkan. Padahal yang ditanyakan itu warga Sawangan, Cilodong, dan daerah lain,” katanya.
Selain menyerahkan data jajak pendapat, pengunjuk rasa juga menyerahkan secara simbolis keranda mayat. Menurut Firman, ini sebagai pengingat bahwa kebijakan SSA telah memakan korban kecelakaan akibat infrastruktur jalan yang tidak memadai.
“Tadi saja pas mau long march ada lagi kecelakaan di depan SD Negeri Anyelir 4. Karena di luar jam sibuk , jalanan kosong dan pengendara jadi sering ngebut,” katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok, Dudi Miraz yang menerima perwakilan demonstran menyatakan akan menamung segala aspirasi dan masukan dari warga.
Hasil kajian dari warga bisa jadi bahan evaluasi untuk memperbaiki regulasi. “Semua data dan aspirasi warga akan langsung kami sampaikan kepada Wal Kkota Depok, Bapak Idrus Somad,” ujarnta.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana mengakui belum melakukan survei secara langsung kepada warga Kelurahan Depok, Depok Jaya, dan Beji terkait pemberlakuan SSA.
Hasil survey dan masukan dari warga akan dirapatkan dengan instansi lainnya. “Nanti hasilnya akan diputuskan secepatnya,” katanya.
Gandara menjelaskan terkait kecelakaan yang terjadi di jalur SSA, pihaknya akan terus memperbaiki infrastuktur yang ada.
“Apakah kecelakaan yang terjadi terkait langsung dengan pemberlakuaan SSA? Polisi yang bisa jawab,” katanya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Depok, Ajun Komisaris Sutrisno mengatakan bahwa adanya warga yang mengalami kecelakaan di jalur SSA merupakan kejadian kecelakaan yang memang biasa terjadi.
“Tidak ada kaitannya dengan pemberlakuan SSA,” ujar Kabag Humas Polres Depok.
IRSYAN HASYIM