Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus PSK Online Dibunuh, Ini Curhat Murtiyaningsih ke Temannya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Kamar kos Murtiyaningsih (27) korban pembunuhan di Kamar Kos 309, Istana Laguna No. 52, Jalan Sosial, Grogol Petamburan, Jakarta Barat masih dipasang garis polisi. Sabtu, 23 September 2017. Dewi/Tempo
Kamar kos Murtiyaningsih (27) korban pembunuhan di Kamar Kos 309, Istana Laguna No. 52, Jalan Sosial, Grogol Petamburan, Jakarta Barat masih dipasang garis polisi. Sabtu, 23 September 2017. Dewi/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum peristiwa pembunuhan Murtiyaningsih alias Nana—perempuan yang disebut bekerja sebagai PSK online—terjadi, korban sempat curhat ke beberapa teman dekatnya. Salah satunya bernama Risa.

Pada Rabu, 19 September 2017, Risa menuturkan Nana mengeluhkan sifat tersangka Agustinus yang mulai mengekangnya. Selain sering mengekang korban, menurut Nana, Agustinus juga kerap cemburu kepadanya.

Baca: Pembunuhan PSK Online, Teman Murtiyaningsih Gelar Tahlilan di TKP

“Nana bilang sudah mulai bete sama Lee Min Ho (panggilan sayang Nana pada tersangka). Enggak boleh kerja yang pulang malam. Padahal Nana itu tulang punggung keluarganya. Anaknya sangat rajin bekerja,” ujarnya, di Kosan Istana Laguna, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu, 27 September 2017. Risa menerangkan, Nana sehari-hari bekerja di tempat pijat pada jam 14.00-21.00.

Menurut penghuni Kosan Istana Laguna yang bernama Popy, Nana sudah sebulan belakangan tidak bekerja di tempat pijat tersebut. “Menurut saya karena si Lee Min Ho alias Agustinus itu,” katanya.

Korban mengatakan pada teman baiknya Pipit mereka sudah berpacaran selama dua bulan. “Dekatnya mungkin lebih dari dua bulan. Nana cerita sempat tolak cowok itu ketika diminta jadi pacar. Lama-lama kok dia jadian, aku juga enggak tau,” ucapnya yang sudah mengenal korban selama 2,5 tahun.

Pipit mengungkapkan, sejak awal mereka berpacaran, hampir setiap hari Agustinus datang mengunjungi korban dengan membawa makanan atau memberi uang untuk makan. “Pelaku mengaku ke polisi baru bertemu sebanyak tiga kali, itu bohong!” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Popy, perkenalan antara Nana dan Agustinus bermula dari aplikasi chatting. Namun sepengetahuan dia, Nana merupakan orang yang cukup hati-hati menggunakan media sosial “Nana pilih-pilih teman di media sosial. Dia lihat dulu profil orangnya. Kalau memang dia pelacur pasti yang penting dapat duit, enggak akan pilih-pilih begitu,” ucap perempuan yang sudah menganggap Nana sebagai adik.

Simak pula: Razia di Kos PSK Online Dibunuh: Camat Pergoki Sejoli di Kamar

Murtiyaningsih alias Nana ditemukan tak bernyawa di kamar kos nomor 309 lantai 3, Istana Laguna, Jalan Sosial, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Kamis, 21 September 2017, sekitar pukul 16.00. Dari hasil visum Kepolisian Resor Jakarta Barat, korban dinyatakan meninggal karena saluran napasnya tertutup akibat dicekik. Ditemukan juga luka lebam di bagian pelipis kanan korban akibat pukulan benda tumpul.

Sekitar empat jam setelah menerima laporan dari warga, polisi menangkap tersangka yang bernama Agustinus pada pukul 21.00. Ketika diinterogasi polisi, Agustinus mengaku Nana merupakan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menawarkan jasanya via online. Dia juga mengaku membunuh korban karena takut diteriaki akibat kurang membayar biaya booking-nya.

DWI FEBRINA FAJRIN

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

10 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

2 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

4 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

10 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

10 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

14 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.