TEMPO, Jakarta -- Kemacetan lalu lintas di Jakarta yang menggila ternyata berpengaruh besar terhadap bisnis PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
“Karena macet perputaran lebih lama, jadi penumpang pilih (moda transporasi lain) yang lain, misalnya bus wisata pada siang hari,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono hari ini, Ahad, 1 Oktober 2017.
Budi menjelaskan, penumpang Bus Trans Jakarta mengalami peningkatan namun lantaran kemacetan yang begitu parah sulit perusahaannya mencapat target jumlah penumpang 500 ribu per hari. “Pelanggan kami sekarang 450 hingga 470 orang per hari.”
Pembangunan proyek infrastruktur di Jakarta juga menyumbang kemacetan arus lalu lintas yang berimbas pada Transjakarta. Waktu tempuh jadi bertambah. Contohnya, Cawang-Pancoran bolak-balik makan waktu tempuh 2 jam, Setia Budi-Kuningan Timur 3 jam, lantas Lebak Bulus–Senen 6 jam.
Budi lantas menyiasatinya dengan memperpendek rute bus agar perputaran bus tidak terlalu panjang. Dia mencontohkan, Bekasi sei penunpang pada siang hari maka rutenya diperpendek sampai UKI Cawang.
“Agar pelayanan kami tidak terganggu terlalu banyak. Kami potong satu titik, headway lebih terkontrol,” tutur Budi. Beberapa rute kita perpendek,” ucap Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono.
CHITRA PARAMAESTI