TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan sudah menyiapkan antisipasi banjir Jakarta pada musim hujan mulai pekan ini. “Ada 145 pompa di lima wilayah, ditotal ada 451 pompa stationer,” katanya, di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.
Untuk menyokong kerja rumah pompa menyedot genangan air, Teguh menuturkan ada 150 pompa bantuan yang tersebar di lima wilayah Jakarta. “Pompa bergerak (mobile) itu bisa untuk back-up (mendukung) kalau terjadi kerusakan di rumah pompa,” ujar Teguh menjelaskan.
Baca: Bertemu Wali Kota Depok, Sandiaga Bahas Penanganan Banjir Jakarta
Teguh menuturkan, selain penyediaan pompa, Dinas Sumber Daya Air sudah melakukan pengerukan dan pengurapan batu-batu yang longsor di pinggiran kali. “Walaupun belum mencapai maksimal karena masih banyak bangunan liar yang berdiri di bantaran kali,” tuturnya.
Berdasarkan jalur aliran sungai, Teguh mengatakan masih banyak ditemukan rumah di bantaran sungai yang menyebabkan penyempitan aliran sungai. “Ada di kawasan Kali Pesanggrahan, Krukut, dan Ciliwung,” ucap Teguh.
Teguh juga mencontohkan kali di Cilandak, dia menjelaskan warga membangun rumah di pinggiran kali, yang menyebabkan longsor ketika debit air sungai tinggi akibat hujan. “Memang bangunannya berdiri persis di pinggiran kali, terjadi penyempitan, pendangkalan, akhirnya rubuh, longsor,” kata Teguh.
Tahun 2017 ini, Dinas Sumber Daya Air memperoleh dana Rp 430 miliar yang dianggarkan untuk normalisasi tiga titik kawasan sungai. “Di pesanggrahan, kita fokus di selatan, termasuk kali Ciliwung, dan Sunter,” ujar Teguh soal antisipasi terkini banjir Jakarta.