TEMPO. CO, Tangerang – Rekonstruksi pembunuhan bos bakmi, Vera Yusika Sumarna, memancing teka-teki, dari mana asal senjata tajam alias golok yang dipakai Jonny Setiawan, 36 tahun. Jonny menggunakan golok itu untuk membacok istrinya, Yana, dan teman pria istrinya, Fendi.
Pertanyaan tentang asal usul golok itu juga mengusik Yana, 32 tahun, ketika mengikuti rekonstruksi pembunuhan bos bakmi, yang digelar polisi di rumah orang tua Yana, di Neglasari, Rabu, 4 Oktober 2017.
Kepada Tempo, Yana membantah keterangan Jonny dalam rekonstruksi tentang golok itu. “Dia mengatakan golok itu diambil dari atas lemari. Namun saya dan orang serumah tidak pernah menyimpan itu dan kami memang tidak punya golok,” katanya.
Baca: Ini Fakta Baru Mengapa Jonny Bunuh Bos Bakmi
Polisi juga tidak menjelaskan soal golok tersebut. Ibu dua anak itu bingung ketika ditanya soal golok dan asahan pisau yang telah diruncingi. “Kalau dia katakan ke rumah untuk bertemu anak-anak, kenapa harus bawa senjata tajam,” ujarnya.
Baca Juga:
Yana mengatakan Jonny telah lama tidak datang ke rumahnya, sejak putusan cerai dari Pengadilan Negeri Tangerang, Juli 2017. Jonny juga tidak tinggal bersama Yana dan kedua anaknya, di rumah mertuanya, sejak Januari 2017.
Menurut polisi, asahan pisau yang digunakan Jonny untuk memukul Fendi itu diselipkan di dalam jaket pembunuh bos bakmi tersebut.
Baca: Rujuk Ditolak Istri, Jonny Selingkuhi Bos Bakmi
Jonny adalah tersangka pembunuhan bos bakmi, Vera Yusika Sumarna, 44 tahun. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Sabtu malam, 16 September 2017, sekitar pukul 21.00, di rumah kos Jonny, di Cipondoh.
Mayat bos bakmi ditemukan pada Ahad, 17 September pukul 17.30. Dua hari setelah membunuh Vera, Jonny dicokok polisi, Senin, 18 September 2017, pada pukul 23.00, di Pesantren Leuweung, Gede Tenjo, Bogor.