TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Resor Jakarta Pusat melakukan olah tempat kejadian perkara kasus dugaan prostitusi gay di tempat sauna T1 di Ruko Plaza Harmoni, Jakarta Pusat, pada Senin siang, 9 Oktober 2017.
Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Asfuri menjelaskan bahwa tempat sauna khusus pria itu dijadikan tempat praktek prostitusi sesama jenis. "Modusnya setiap pengunjung apabila datang, masuk di lantai 1 itu akan disambut kasir untuk membayar Rp 165 ribu," kata Asfuri.
Baca : Pakar: KUHP Tidak Tepat Dikenakan dalam Kasus Gay di Spa Harmoni
Asfuri menjelaskan, tamu akan diberikan kunci loker untuk menaruh pakaian. Loker berada di lantai dua dan pengunjung akan dipandu oleh karyawan. Menurut Asfuri, loker tersebut berisi air mineral, kondom, dan pelumas alat kelamin. Setelah berganti pakaian, pengunjung bisa mendatangi lantai 3 yang diisi 21 bilik. "Bilik-bilik digunakan untuk kegiatan hubungan badan sesama jenis," katanya.
Di lantai 4, Asfuri menerangkan, terdapat sekitar 10 bilik dan sebuah kolam pemandian yang bisa diisi 2-4 orang. Kolam tersebut juga biasa digunakan pengunjung untuk berhubungan sesama jenis. Selain di lantai 4, tempat sauna juga menyediakan kolam pemandian di lantai 5 untuk bercengkrama antarpengunjung atau berhubungan badan.
Dari pantauan Tempo, ruko T1 memiliki dua pintu di sisi kiri dan kanan yang saling berhadapan. Sisi kiri merupakan pintu masuk. Di lantai 1 tempat sauna itu penuh dengan nuansa warna biru. Meja kasir ada di sebelah kanan. Di bagian dalam meja, terdapat puluhan kunci yang diberi gantungan berwarna-warni yang bentuknya seperti kabel telepon.
Tepat di belakang kasir adalah ruangan yang merupakan akses ke pintu keluar T1 Spa yang diduga sebagai lokasi prostitusi sesama jenis. Sebuah rak kaca berisi makanan ringan menjadi pembatas antara meja kasir dengan ruangan itu. Berbeda dengan nuansa biru di tempat kasir, ruangan itu agak remang karena disorot lampu berwarna kuning. Saat itu, ruangan terlihat kotor dan banyak sampah makanan dan minuman kemasan berserakan.