TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Ahmad Dhani Prasetyo menyatakan beberapa konten di akun Twitter yang belakangan dipersoalkan diunggah oleh petugas admin, bukan dirinya.
Dia hanya mengakui tweet pada 6 Maret 2017 yang menyusun kalimatnya lalu mengunggah sendiri. “Saya mengaku dengan jantan, itu (tweet pada 6 Maret 2017) saya yang ngetwit,” kata Dhani kepada Tempo yang menghubunginya pada Selasa malam, 10 Oktober 2017, seusai pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Ahmad Dhani dilaporkan oleh pendiri Basuki Tjahaja Purnama (BTP) Network, Jack Lapian, pada 9 Maret 2017. Jack mempersoalkan beberapa unggahan Dhani di Twitter yang dianggap mengandung ujaran kebencian. Dhani memenuhi panggilan pemeriksaan kedua dengan status sebagai saksi pada Selasa, 10 Oktober 2017, atas laporan ujaran kebencian di kantor Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan.
Jack Lapian mengatakan, dari beberapa kicauan yang dijadikan barang bukti laporan kepada polisi terlihat Ahmad Dhani memang menujukkan frasa penista agama itu kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu calon inkumben Gubernur DKI Jakarta. Jack mencontohkan kicauan Dhani pada 7 Februari 2017 yang berbunyi, “Yang menistakan agama si Ahok...yang diadili KH. Ma'ruf Amin... -ADP.”
Kembali ke soal pengakuan Dhani kepada polisi. Dhani mengatakan, bunyi kicauan yang dia unggah sendiri pada 6 Maret 2017 adalah, “siapa saja yang dukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya.”
Namun, menurut Dhani, beberapa kicauan yang dilaporkan ke polisi selain tweet pada 6 Maret 2017 tersebut bukan dia yang menyusun kalimat dan mengunggahnya, melainkan petugas admin. Dhani mencontohkan unggahan yang dilakukan oleh petugas admin itu muncul pada 7 Februari 2017 yang berbunyi, “Yang menistakan agama si Ahok... Yang diadili KH Ma'ruf Amin... -ADP.
Walau bukan dirinya yang mengunggah tapi Dhani menyatakan, “Secara konten, saya sepakat.” Dia juga tak menegur petugas admin yang mengunggah konten itu.
Jack Lapian menanggapi enteng bantahan Dhani yang menyebut beberapa tweet yang dipersoalkan polisi diunggah oleh petugas admin, bukan oleh dirinya. “Ahmad Dhani tidak mengakui, tidak apa-apa. Nanti bisa diuji,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 10 Oktober 2017.