TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat kembali berniat membantu biaya pendidikan bagi warganya yang bersekolah di SMA/SMK Negeri tahun depan. Sebab, biaya bulanan di sekolah yang kini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dianggap cukup mahal.
"Kami akan memberikan bantuan Rp 170 ribu per siswa setiap bulan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Ali Fauzi, pada Selasa 11 Oktober 2017. Dalam setahun subsidi itu Rp Rp 2.040.000.
Berdasarkan informasi didapat, kata Ali, sumbangan dana pendidikan itu kini mencapai Rp 250-350 ribu setiap siswa per bulan.
Menurut Ali bantuan dari Pemerintah Kota Bekasi itu bisa mengurangi beban orangtua siswa minimal separuh yang ditetapkan oleh sekolah. Ia optimis usulan itu akan diakomodir oleh lembaga legislatif yang mempunyai kewenangan dalam penganggaran.
"Kami juga masih memikirkan mekanismenya, apakah lewat hibah atau bentuk lainnya," kata dia.
Adapun jumlah siswa SMA/SMK di Kota Bekasi saat ini sekitar 10 ribu lebih terbagi dalam 35 sekolah. Jika satu siswa mendapatkan bantuan Rp 170 ribu, maka pemerintah harus menyiapkan dana sekitar Rp 20 miliar lebih untuk membantu biaya sumbangan dana pendidikan tersebut.
"Kami masih menghitung jumlah pastinya, sebelum kami masukkan ke usulan anggaran," kata dia.
Ali menambahkan biaya pendidikan di SMA/SMK dianggap mahal oleh orangtua siswa, lantaran tak lagi mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah dari pemerintah Kota Bekasi.
Mereka hanya mengandalkan BOS dari pemerintah pusat dan provinsi. Ini menjadi alasan Pemerintah Kota Bekasi memberi bantuan karena biaya SDP sekarang lebih mahal.
Asisten Daerah III Kota Bekasi, Dadang Hidayat mengatakan, tahun ini pemerintah menyiapkan dana Rp 40 miliar untuk membantu pendidikan SMA/SMK Negeri di Kota Bekasi. Namun, dana yang hendak dihibahkan ke Jawa Barat tak mendapatkan respon.
"Kami akan mencoba lagi tahun depan, karena kami tidak ingin orangtua terbebani dengan biaya pendidikan," kata dia.
ADI WARSONO