TEMPO.CO, Jakarta - Enam orang pegawai Kementerian Dalam Negeri mengalami luka-luka akibat bentrokan unjuk rasa mengenai pemilihan kepala daerah Tolikara, Rabu sore, 11 Oktober 2017. Enam orang itu di antaranya 1 komandan Pasukan Pengamanan Dalam, 1 petugas kebersihan, dan 4 staf Kementerian.
Semua korban luka dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pukul 15.40 tadi.
Selain menyebabkan korban luka akibat penyerangan massa saat unjuk rasa, kantor Kementerian Dalam Negeri mengalami kerusakan karena lemparan batu. “Sementara kantor rusak, kaca pecah, dan beberapa komputer rusak,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta.
Baca: Kemendagri Diserang Massa Unjuk Rasa, Ini Penyebabnya
Bentrokan berawal saat massa menunggu tiga orang perwakilannya, yang dijanjikan akan melakukan mediasi dengan pihak Kementerian mengenai pilkada Tolikara. Sekitar pukul 15.00, massa yang merasa sudah terlalu lama menunggu kehadiran Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono memulai kerusuhan dan merangsek masuk. Massa berhasil masuk sampai ke depan Masjid An-Nur Kementerian Dalam Negeri.
Para pegawai Kemendagri yang baru selesai melaksanakan salat asar pun membela diri. Massa pun mundur dan kabur melalui gerbang kantor Kementerian.