TEMPO.CO, Tangerang - Sejak diresmikan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada 17 Agustus 2017, Museum Lembaga Pemasyarakatan yang berada di Lapas Anak Wanita Tangerang belum juga dibuka untuk umum hingga sekarang. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, Ma'mun, menyebutkan, kementerian masih menunggu sejumlah barang museum dari beberapa lapas yang ada di daerah.
"Itu barang-barang kita tarik dari daerah-daerah, kita sudah kirim surat, sebagian juga sudah ada yang datang," ucap Pelaksana tugas Dirjen Permasyarakatan, Ma'mun usai peletakan batu pertama pembangunan Open Camp di desa Ciangir, Kabupaten Tangerang Rabu 11 Oktober 2017.
Baca: Alasan Djarot Memindahkan Penjara Salemba ke Ciangir
Menurut Ma'mun, peresmian museum Lapas yang ada di Lapas Anak Wanita Klas II B, Kota Tangerang oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly hanyalah soft launching. "Ya mudah-mudahan segala kebutuhan untuk museum di Lapas Anak Wanita ini cepat selesai," ujarnya.
Nantinya, jika Museum Lapas itu telah terisi dan tertata dengan baik, barulah pihaknya akan membuka museum tersebut kepada masyarakat luas. "Nanti kita tata ulang. Itu baru bahan awal, nanti kalau sudah lebih banyak, baru kita buka untuk umum supaya masyarakat juga bisa melihat museum tersebut," katanya.
Baca Juga:
Baca: Gubernur Djarot Ingin Penjara Salemba Dijadikan Museum
Ma'mun juga mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan museum Lembaga permasyarakatan di Lapas Anak Wanita Tangerang, yang sudah soft launching itu akan dibuka untuk umum. "Ya mudah- mudahan 6 bulan dari sekarang dibuka untuk umum karena kami masih mengumpulkan barang- barangnya, kemarin kan baru soft launching, ya secepatnya lah."