TEMPO.CO, Tangerang - Duka mendalam ditunjukkan teman sekolah Syifa Syakilla, 9 tahun, yang dibunuh ayahnya sendiri, Lukman Nurdin Hidayah (36). Mereka mendatangi rumah korban pembunuhan di Graha Sienna Blok M, Ciakar, Panongan, Kabupaten Tangerang, Sabtu.
Wajah kawan-kawan Syifa terlihat sedih. Melihat di depan rumah almarhum sahabatnya ada polisi beberapa diantaranya bertanya kepada Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar Sabilul Alif.
"Pak polisi, kawan kami Syifa mau dikubur di mana?," kata ID, kawan sekolah Syifa di SD Citra Berkat, Sabtu, 14 Oktober 2017. Sabilul mengatakan bahwa jenazah Syifa, ibu dan adiknya, masih berada di rumah sakit. “Menunggu keluarganya dari Lampung datang,” ujar Sabilul.
Mereka pun mengerti dan mengucapkan bela sungkawa. Sabilul pun mencoba memberi pengertian agar kawan kawan Syifa turut mendoakan sahabatnya itu. "Syifa anaknya baik di sekolah, selalu ceria. Terakhir ketemu hari Jumat, 13 Oktober 2017, "ujar NA, kawan Syifa di kelas IV.
NA menceritakan saat di sekolah, Syifa suka pelajaran Pendidikan Kewarga Negaraan dan Ilmu Pengetahuan Alam. “Dia sering membuat peta konsep di kelas,” kata NA. Syifa tewas ditangan ayah kandungnya, Lukman. Sebelum membunuh Syifa, Lukman membunuh istrinya, Ana Robinah (27), dan anak keduanya, Carisa Humaira (3).
Simak: Tangis Pilu Kerabat Korban Saat Saksikan 3 Jenazah Terbujur Kaku
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Kota Tangerang Ajun Komisaris Wiwin Setiawan, kematian Syifa akibat kepalanya dibenturkan ke tembok, tubuhnya dibanting dan wajah dibekap menggunakan bantal.
"Korban baru masuk rumah, pulang dari musala melihat ibu dan adiknya tewas bersimbah darah, ingin keluar rumah lagi, kemungkinan hendak minta tolong. Tapi keburu kepergok ayahnya yang masih kalap, sehingga dihabisi sekalian, "kata Wiwin. Jenazah ketiga korban pembunuhan kini masih di RSUD Kabupaten Tangerang.
Pada Jumat malam, 13 Oktober 2017, pukul 18.30, Lukman melakukan pembunuhan terhadap istri dan darah dagingnya sendiri. Ketiganya tewas di rumah mereka. Usai membunuh, Lukman yang memakai baju dan celana pendek bersimbah darahmengendari sepeda motor untuk menyerahkan diri le kantor Polsek Panongan.
Menurut Wiwin, Lukman mengataku telah melakukan pembunuhan terhadap keluarganya dan menyesal. Setelah dilakukan interograsi kecil, petugas Polsek Panongan melaporkan ke Polres Kota Tangerang. Tak lama kemudian, datang tim Satuan Kejahatan dan Kekerasan Polres Kota Tangerang. “Kini Lukman di tahanan Polres Kota Tangerang di Tigaraksa,” ujar Wiwin.
AYU CIPTA