Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Istri dan 2 Anak, Mulut Tersangka Lukman Terkatup

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Kapolres Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar  Polisi  Sabilul Alif memberikan  keterangan kepada media tentang pembunuhan yang dilakukan tersangka Lukman Nurdin Hidayat terhadap istri dan dua anaknya di Graha Sienna, Panongan Tangerang, 14 Oktober 2017. TEMPO/Ayu Cipta
Kapolres Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar Polisi Sabilul Alif memberikan keterangan kepada media tentang pembunuhan yang dilakukan tersangka Lukman Nurdin Hidayat terhadap istri dan dua anaknya di Graha Sienna, Panongan Tangerang, 14 Oktober 2017. TEMPO/Ayu Cipta
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Anggota Kepolisian Sektor  Panongan  Brigadir  Kepala  Eka  Yodha  menceritakan  pada menit-menit pertama didatangi Lukman Nurdin Hidayat, (36), pelaku pembunuhan terhadap istrinya,  Ana Robinah (27), dan dua  anaknya, Syifa Syakilla (9) dan Carisa Humaira (3) pada  Jumat malam,  13 Oktober 2017.

Bripka  Eka adalah orang  yang  pertama  kali  menerima dan  menanyakan  maksud  kedatangan  Lukman.  Ayah  dua  putri itu  datang dengan mengendarai  sepeda motor. "Saya  sedang  di lobi  kantor,  tiba-tiba  ada sepeda motor  nyelonong  masuk  dan  berhenti,” ujar Eka kepada Tempo, Ahad, 15 Oktober 2017.

Eka lantas menemui dan menyapa Lukman yang tampak kebingungan. “Selamat malam,  Pak, mau ke mana? Ada yang bisa  dibantu?’, " kata  Eka. Namun  bukan  menjawab,  pria  yang  datang  mengenakan pakaian  kaos  hijau  dibalut  jaket  hitam  dan celana  abu-abu  berlumuran  darah di  tangan  dan  baju, itu diam  membisu. 

Lukman mengikuti  Eka hingga di pojok ruangan pengaduan. "Saya  sempat  mengira dia  kurang  waras. Penampilan  saat  datang  kucel,  tatapan  matanya  nanar. Selama 10 menit  diam  membisu, mulutnya terkatup. Terlihat  air mukanya  sedih  menahan  tangis," kata Eka.

Eka  dan  kawan-kawannya di Sentra  Pelayanan  Pengaduan (SPK) lalu  menanyakan  kedatangan  Lukman. "Saya  pegang  bahunya  dan kembali  kami  tanya.  ‘Bapak  mau  lapor  atau  ada  masalah  apa?’ Dia berkata  dengan  suara  lirih  bergetar.  Saya  Lukman, " kata Eka.

" Ya Pak  Lukman,  Bapak  mau melaporkan apa? " tanya  Eka lagi. Lalu  Lukman  menjawab  dengan  suara tertahan yang hampir  tidak  terdengar. "Saya  habis membunuh Pak," kata  Lukman.

Eka  mengatakan,  saat itu  dirinya  kaget  bukan  kepalang, dan  menanyakan  kembali  kepada  Lukman. "Bapak  kalau  mau  laporan  yang  benar.  Bapak  habis  melihat  pembunuhan  atau  apa?," ujar  Eka.

Lantas, kata Eka, Lukman  mengemukakan kejadian yang sedang menderanya. "Dia bilang, Saya  habis membunuh  keluarga  saya  Pak,  istri  dan  anak  di rumah,  ini  kunci  rumah  saya," tutur  Lukman  sembari  menyerahkan  kunci  rumah  dan menyebutkan  alamat  rumahnya  di  Blok M Graha Sienna Blok M Desa Ciakar Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang.

Begitu  sudah  jelas maksud  kedatangan Lukman  untuk  menyerahkan  diri,  lalu polisi  pun  menggiringnya  ke sel  dan memborgol  kedua  tangannya. Bripka  Eka  bersama  reakannya, Brigadir  Sidik, me nuju  tempat  kejadian peristiwa pembunuhan untuk  mengecek  kondisi  jenazah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di  lokasi,  Eka mengatakan , dirinya bersama Sidik masuk  melalui  pintu  depan  rumah  Lukman yang  berpagar  bambu. Menurut  Eka, saat itu  seluruh lampu di luar dan daslam eumah  menyala,  kecuali  kamar  utama pada  kanan  depan.

Setelah  masuk  rumah,  Eka  mengecek  seluruh  ruang.  Pertama  kali  Eka menemukan jasad  Syifa Syakilla (9) di kamarnya yang  tidak  ditutup  pintunya. "Saya  buka tirai,  ada anak  tidur. Ssaya pastikan  itu anak,  bukan  boneka. Betul,  rupanya  sudah  menjadi  jasad  yang  mulai  membiru," ujar  Eka.

Lalu Eka  membuka  satu  demi  satu  ruangan hingga  kamar  mandi dan  ruangan  belakang tempat  jemuran.  tidak  ditemukan  jenazah. "Saya  awalnya  mengira  ruang  belakang yang  pintunya  tertutup  itu  gudang.  Saya  baru  perhatikan  lagi  ada darah berceceran  di depan  pintu.  Saya buka  dan kaget  saya ada dua jenazah, ibu  dan anak balita, " kata  Eka.

Setelah  memastikan  ada tiga  jenazah, Eka  menelpon  atasannya, Kepala Kepolisian Sektor  Panongan Ajun Komisaris Trisno Tahan Uji  dan  Kepala Unit Reserse Kriminal  Polsek Panongan  Inspektur  satu  Tommy.  Eka  dan Sidik kemudian  memanggil  RT  dan  RW untuk  menyaksikan  penemuan  tiga  jenazah  itu. 

Eka  lantas  memotret  para korban dan kembali  ke  Polsek Panongan.  Sesampainya  di  Polsek  Eka  menemui  Lukman  dan  menanyakan  bagaimana  dia  melakukan  semua itu. "Lukman  mengatakan  memukul  dengan  besi  yang  diambil  sekenanya untuk  memukul  istrinya,  membekap  dan  menusuk  dada  istrinya .  Anaknya  yang  kecil  datang  menangis,  dan  masih  kalap  ditusuk pula, " kata  Eka.

Setelah  jelas  duduk perkara pembunuhan,  Lukman  dijemput  tim Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Resor Kota Tangerang untuk  dibawa dan  ditahan  di  Kantor Polresta Tangerang di Tigaraksa.

AYU CIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

6 jam lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Mayat Wanita Muda asal Karanganyar Ditemukan di Parit di Sukoharjo Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit (dua dari kiri) memberikan penjelasan tentang kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita asal Kabupaten Karanganyar dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mayat Wanita Muda asal Karanganyar Ditemukan di Parit di Sukoharjo Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku

Sigit mengatakan untuk sementara ini diduga pembunuhan terhadap wanita muda itu karena motif pencurian.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

2 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

3 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

3 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

3 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

Bripda Oktovianus Buara ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah pertigaan jalan sekitar ruko Block B, jalan Papua, Yahukimo.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

3 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

4 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

5 hari lalu

Pegiat pelanggar HAM berat yang diiniasi Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK), Jaringan Relawan Kemanuasiaan Indonesia (JRKI) dan Korban Tindak Kekerasan (kontras) melakukan aksi kamisan yang ke-804 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Aksi tersebut menuntut Presiden RI Joko WIdodo untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM beat secara berkeadilan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?