TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meninjau sejumlah titik di Jakarta pada hari pertama ia berkantor di Balai Kota Jakarta.
Keduanya tampak selalu berdampingan hampir di setiap momen. Sore hari tadi, Anies-Sandi tampak 'blusukan' ke kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, untuk melihat fasilitas Transjakarta.
Baca Juga:
Tanpa kendaraan dinas atau pribadi, keduanya menumpang bus wisata dari Halte Balai Kota menuju Halte Dukuh Atas 1 lalu berjalan kaki menuju Halte Dukuh Atas 2 usai menjalankan salat Asar di Masjid Fatahillah Balai Kota.
Setelah itu, Anies-Sandi bertolak ke kawasan Mampang dengan menggunakan Transjakarta rute Dukuh Atas-Ragunan di koridor 6.
Anies-Sandi duduk di kursi bagian belakang. Tampak ia berbaur dengan penumpang lainnya. Sayangnya, perjalanan yang ditempuh cukup lama. Rombongan bertolak dari Dukuh Atas pukul 16.00 WIB.
Namun, ia baru tiba di simpang Mampang sekitar pukul 17.00 WIB. Keduanya sempat tertangkap kamera memasang muka masam di tengah kemacetan akibat pembangunan terowongan Mampang, Jakarta Selatan.
"Proyek ini sudah menyebabkan kemacetan yang ekstrem. Ini barang kali salah satu pusat kemacetan di ibu kota hari ini akibat proyek ini jadi dalam bayangan kami," ujar Anies di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa, 17 Oktober 2017.
Anies mengatakan proyek tersebut harus rampung tepat waktu. Pasalnya, kata dia, ratusan ribu warga Jakarta terjebak setiap harinya dalam kemacetan ekstrem. Warga Jakarta juga harus mengorbankan waktu berjam-jam hanya untuk melintasi kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Bukan tidak sedikit warga Jakarta harus terlambat sampai tempat tujuan hanya karena terjebak macet.
"Kalau anda lihat tadi kita naik busway (Transjakarta) lama sekali bukan? Sepanjang pembicaraan busway saja, sering dari Kuningan sampai melewati proyek ini kurang lebih tiga jam," ujar Anies.
Ia pun tidak bisa membayangkan pengendara lainnya yang menggunakan mobil atau sepeda motor yang melintas pada jam sibuk. Anies mengaku kerap menghindari jalan tersebut menuju kediaman pribadinya pada saat jam sibuk.
"Saya tinggal di ujung selatan sana, (di sana ada pembangunan) bersamaan di sampingnya ada pembangunan MRT (mass rapid transit). Saya enggak berani pulang sore. Artinya akan menghabiskan waktu di dalam mobil 2,5 jam," ujar Anies.
Selain itu, Anies-Sandi juga harus menelan pahit karena proyek pembangunan terowongan di kawasan Kuningan-Mampang tertunda hingga April 2018. Padahal, pada era Djarot Saiful Hidayat target penyelesaian pembangunan tersebut pada Desember tahun ini.
"Tadi ketika saya bicara dengan kepala proyek, menyampaikan bahwa proyek ini tidak bisa selesai Desember. Sementara ratusan ribu orang ini makin ini terlambat, mahal ongkos, psikologisnya mahal," ujar Anies.
Baca juga: Inilah Penyebab Pidato Gubernur Anies Soal Pribumi Bikin Geger