Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Bintaro 30 Tahun Lalu: Kecelakaan Kereta Api Terburuk

image-gnews
Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rel kereta api di sebelah utara SMU Negeri 86 Bintaro menjadi lokasi terjadinya tabrakan dua kereta api  yang terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Peristiwa pada 19 Oktober 1987 yang disebut sebagai Tragedi Bintaro itu menewaskan 153 orang dan 300 orang lainnya luka-luka.

Pada saat itu, rel kereta api dari Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Rangkasbitung masih satu jalur sehingga kereta api harus bergantian melintasnya. Selain itu antara Stasiun Kebayoran dengan Stasiun Sudimara yang jaraknya 10 kilometer, ketika itu belum ada Stasiun Pondok Ranji dan Stasiun Jurangmangu.

Baca juga: Tragedi Bintaro I dan II Terjadi Hari Senin

Dua kereta yang tabrakan pada Senin pagi, 19 Oktober 1987 itu adalah kereta api ekonomi patas KA 220  jurusan Tanah Abang – Merak, dan  kereta api ekonomi cepat KA 225  jurusan Rangkasbitung – Tanah Abang.

Majalah Tempo terbitan 31 Oktober 1987, mengutip penjelaskan Kadispen Humas Laksusda Jaya Letkol Sumekar K.W.  Sumekar menjelaskan dari hasil pemeriksaan belum ditemukan latar belakang politik di balik musibah ini. Kecelakaan tersebut, katanya, hanya akibat kelalaian petugas PJKA.

Begini kronologi Tragedi Bintaro itu:

KA 225 jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang pukul 05.05 berangkat dari Rangkasbitung. Seperti biasa, penumpang berada di atap gerbong dan berdempetan di dalam lokomotif. Pukul 06.50, kereta tiba di Stasiun Sudimara. Selama lima menit, kereta berhenti di Stasiun Sudimara untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.

Kemudian petugas Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) meniupkan pluit atau semboyan 46. Artinya, KA 225 dengan masinis Slamet Suradio harus melakukan langsir. Waktu itu, KA 225 berada di lintasan tiga dan jalur itu akan dilewati kereta KA 220 yang datang dari Kebayoran Lama pukul 06.46. Petugas mengarahkan KA 225 dipindahkan ke lintasan satu, sedangkan di lintasan dua ada kereta api pengangkut semen milik PT Indocement dari Cibinong.

Di luar dugaan, pukul 06.55, masinis KA 225 bukanya membawa kereta langsir justru membawa kereta terus bergerak meninggalkan Stasiun Sudimara.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petugas PPKA, Jamhari, langsung berusaha menghentikan kereta. Ia berlari sambil meniupkan pluit memanggil masinis KA 225. Jamhari juga mengibas-ngibaskan bendera merah, yang artinya menyuruh kereta berhenti. Kereta terus melaju, bahkan penumpang yang berada di atap malah menyoraki Jamhari sambil tertawa-tawa.

Delapan kilometer setelah KA 225 meninggalkan Stasiun Sudimara atau sekitar 10 menit di kilometer 17, KA 225 menabrak KA 220 yang sudah berangkat dari Stasiun Kebayoran Lama.

Masinis KA 225 Slamet Suradio mengaku ia baru melihat KA 220 sekitar 30 meter sebelum tabrakan, dan ia tidak sempat mengerem. Waktu itu, KA 225 melaju dengan kecepatan 45 kilometer/jam, sedangkan lawannya, KA 220, bergerak cuma dengan kecepatan 25 kilometer/jam. Hasilnya, 153 orang tewas dan 3000 orang luka-luka.

Slamet Suradio merasa telah menerima perintah untuk berangkat dari Stasiun Sudimara karena KA 220 datang terlambat. Dia menduga akan bersilang dengan kereta api itu di Stasiun Kebayoran Lama. Tampaknya, Slamet begitu yakin bahwa perintah yang diterimanya itu bukanlah untuk langsir, katanya, "'Kan semboyannya berbeda."

Simak juga: Masinis Tragedi Bintaro I: Kok di Situ Lagi Ya?

Akibat tragedi tersebut, Slamet Suradio, diganjar 5 tahun kurungan. Ia juga harus kehilangan pekerjaan, sehingga ia memilih pulang ke kampung halamannya, menjadi petani di Purworejo.

Nasib yang serupa juga menimpa Adung Syafei, kondektur KA 225. Dia harus mendekam di penjara selama 2 tahun 6 bulan. Sedangkan Umrihadi (PPKA, Stasiun Kebayoran Lama) dipenjara selama 10 bulan akibat Tragedi Bintaro itu.

Evan/ PDAT: Sumber Diolah Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan Kereta Seperti Adu Kambing di Cicalengka Mengingatkan Tragedi Bintaro

9 Januari 2024

Kondisi kereta yang hancur saat tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 5 Januari 2024. Satu gerbong kereta anjlok hingga masuk ke sawah akibat tabrakan yang terjadi.  TEMPO/Prima Mulia
Kecelakaan Kereta Seperti Adu Kambing di Cicalengka Mengingatkan Tragedi Bintaro

Kecelakaan kereta "adu kambing" di Cicalengka mengingatkan peristiwa serupa yang dikenal dengan tragedi Bintaro pada 1987.


Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

20 Oktober 2023

Pemeran film Dibalik 98 bersama sutradara Lukman Sardi dalam konfrensi pers Dibalik 98 di Djakarta Theater XXI, 07 Januari 2015. TEMPO/Nurdiansah
Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

Selain Tragedi Bintaro, ini peristiwa Indonesia lainnya yang diadaptasi menjadi film sebagai kisah nyata (true story).


Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

19 Oktober 2023

Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

Tak hanya dikenang sebagai kecelakaan kereta terbesar, namun Tragedi Bintaro juga menjadi inspirasi seniman.


Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

19 Oktober 2023

Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

Hari ini 19 Oktober 2023, sudah 36 tahun berlalunya tragedi Bintaro yang selalu dikenang sebagai keelakaan kereta terparah.


34 Tahun Tragedi Bintaro, Kecelakaan Kereta Api Tewaskan Lebih 150 Orang

19 Oktober 2021

Poster film Tragedi Bintaro. Wikipedia
34 Tahun Tragedi Bintaro, Kecelakaan Kereta Api Tewaskan Lebih 150 Orang

Hari ini merupakan 34 tahun Tragedi Bintaro, kecelakaan kereta api yang menewaskan 153 orang dan 300 orang luka-luka di kawasan Bintaro.


Peserta Wisata Horor Nyaris Tertabrak Kereta, Begini Respons KAI

4 November 2019

Rombongan wisata Jakarta Mystical Tour saat berkumpul di rel lintasan tragedi Bintaro 1987, pada Jumat, 1 November 2019. TEMPO | Bram Setiawan
Peserta Wisata Horor Nyaris Tertabrak Kereta, Begini Respons KAI

Rombongan peserta wisata horor Jakarta Mystical Tour nyaris tersambar kereta rel listrik saat mengunjungi lokasi kejadian Tragedi Bintaro 1987.


Wisata Horor Kisah Mistis Tragedi Bintaro, Ketua RT: Bohong Semua

4 November 2019

Pasca-Tragedi Bintaro
Wisata Horor Kisah Mistis Tragedi Bintaro, Ketua RT: Bohong Semua

Terkait insiden wisata horor, warga sekitar jalur perlintasan Tragedi Bintaro berharap masyarakat tidak datang mencari cerita mistis di lokasi itu.


Cerita Celaka di Wisata Horor Jakarta: Ditolak Makhluk Halus

4 November 2019

Rombongan wisata horor Jakarta Mystical Tour saat berkunjung ke Toko Merah di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (1/11). TEMPO/Bram Setiawan
Cerita Celaka di Wisata Horor Jakarta: Ditolak Makhluk Halus

"Seorang pemandu wisata horor Jakarta sekaligus cenayang meminta kami cepat meninggalkan lokasi perlintasan."


KCI Sebut Belum Tahu Ada Wisata Horor di Lokasi Tragedi Bintaro

4 November 2019

Rombongan wisata Jakarta Mystical Tour saat berkumpul di rel lintasan tragedi Bintaro 1987, pada Jumat, 1 November 2019. TEMPO | Bram Setiawan
KCI Sebut Belum Tahu Ada Wisata Horor di Lokasi Tragedi Bintaro

PT KCI menyatakan tidak menerima laporan wisata horor, Jakarta Mystical Tour di jalur perlintasan kereta Tragedi Bintaro 1987 digelar Jumat lalu.


Kronologi Peserta Wisata Horor Nyaris Tersambar Kereta di Bintaro

4 November 2019

Rombongan wisata Jakarta Mystical Tour saat berkumpul di rel lintasan tragedi Bintaro 1987, pada Jumat, 1 November 2019. TEMPO | Bram Setiawan
Kronologi Peserta Wisata Horor Nyaris Tersambar Kereta di Bintaro

Akibat peristiwa nyaris tersambar krl itu, sejumlah peserta wisata horor mengalami luka-luka.