TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak kapok menghadiri acara Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang rutin diadakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setiap tahun di perkebunan teh Gunung Mas, Puncak. Kegiatan yang diadakan pada Jumat-Sabtu lalu itu dituding sebagai penyebab kemacetan parah di sekitar jalur Puncak, Bogor.
Sandiaga mengatakan kegiatan tahunan Pemprov DKI tersebut justru membawa manfaat bagi masyarakat setempat. "Pak Sekda (Sekretaris Daerah) DKI bilang, setiap tahun, delapan sampai 10 ribu aparat Pemprov DKI menghidupkan ekonomi di Puncak," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad, 22 Oktober 2017.
Selama kegiatan itu berlangsung, penyewaan tempat penginapan di sekitar Puncak terisi penuh. Jumlah peserta tea walk yang mencapai ribuan orang itu juga membuat dagangan penjaja makanan laku terjual, belum lagi biaya sewa penggunaan toilet umum yang bisa naik tiga kali lipat.
Baca: Rombongan Pegawai DKI Ditilang di Puncak, Sandiaga Uno: Itu Hoax
"Biasanya bayar WC cuma Rp 5.000, kemarin bisa Rp 15 ribu. Jadi ini yang semuanya naik, tapi dampaknya itu adalah macet," ucapnya.
Meski menyebabkan macet panjang di jalur Puncak, Sandi mengatakan perlu ada evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Menurut Sandi, kegiatan tersebut perlu dipikirkan pengaturannya, misalnya mengurangi penggunaan mobil pribadi.
Saksikan: Begini Kemacetan Puncak Bogor saat Rombongan Anies Baswedan Terobos One Way
Sandiaga meminta tea walk Korpri DKI tahun depan di Puncak harus ada bus untuk mengurangi jumlah pengguna mobil pribadi guna mengurangi kemacetan. "Harus ada cara untuk memobilisasi aparat pemprov supaya kendaraan pribadinya tidak memenuhi tempat acara, tapi memberikan berkah tanpa membuat macet," tuturnya.
Baca juga: Pak Anies, Pejabat Daerah Tak Bisa Diistimewakan di Jalan