TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan mewujudkan salah satu janjinya dalam kampanye lalu, yakni membangun stadion untuk Persija di Taman Bersih Manusiawi dan Berwibawa (BMW), Sunter, Jakarta Utara.
Namun, ucap Sandiaga, pembangunan dan perawatan stadion tak akan dibebankan kepada anggaran daerah. Dia melontarkan gagasan kemitraan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan badan usaha milik daerah atau pihak swasta.
"Bukan hanya pembangunannya yang menggunakan dana swasta, tapi juga nanti perawatannya. Kalau tidak (ada dana swasta), kami khawatir jadi beban pada APBD," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta pada Senin malam, 23 Oktober 2017.
Baca: Sekda DKI: Stadion Persija Dibangun 2018 oleh Gubernur Anies
Pembangunan stadion ini masuk daftar janji kampanye Sandiaga dan Anies Baswedan pada pilkada 2017. Bahkan, seusai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada 16 Oktober 2017 di Balai Kota Jakarta, sekelompok pendukung Persija meneriakkan janji Anies-Sandi membangun stadion untuk tim kesayangan mereka.
Sandiaga menuturkan, walau lahan untuk stadion sudah siap dan sudah dinantikan oleh Persija, dia tidak ingin pembangunannya dilakukan secara terburu-buru. Dia mengklaim pemikiran itu didukung petinggi Persija, Gede Widiade, dan salah satu petinggi pendukung Persija atau Jakmania, Ferry Indrasjarief.
Sandiaga mengaku telah mengamati beberapa stadion, salah satunya Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Selama beberapa pekan ke depan, Sandi berjanji menentukan skema pembangunan dan perawatan stadion Persija. Stadion tersebut akan dinikmati dalam jangka panjang, yakni 20-30 tahun. Persija siap menunggu selama prosesnya transparan, terbuka, dan dilaporkan terus kepada pihak klub.
Soal desain stadion, menurut Sandiaga, bukan tidak mungkin akan ada perubahan dari yang sebelumnya. Pasalnya, desain stadion yang akan menjadi kebanggaan Persija itu sudah dibuat sejak 2009, sehingga perlu ada penyesuaian dengan perkembangan dan teknologi terkini.
Berkaca dari Stadion Patriot Candrabhaga, Sandiaga mencatat beberapa poin penting, salah satunya jarak antara penonton dan lapangan pertandingan yang terbilang jauh. Sandi menginginkan stadion Persija bisa menyerupai bangunan di luar negeri yang jarak antara penonton dan pemain tidak terlalu jauh.
"Jadi kayak di Old Trafford (Inggris). Kan, dekat sekali. Yang dicari adalah pengalamannya datang ke stadion. Itu yang enggak pernah bisa tergantikan," tutur Sandiaga menerangkan perencanaan stadion Persija.
