TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandi Uno berencana menggelar sayembara untuk menemukan pantofel yang nyaman dipakai blusukan dan berdinas. Sandi sempat digunjingkan karena enggan mengganti sepatu larinya dengan pantofel ketika mengenakan baju dinas PNS.
Sandiaga tidak main-main soal sayembara sepatu pantofel untuk dirinya itu. Sandi menjelaskan, untuk menggelar sayembara itu, dia akan membentuk komite yang diketuai oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi.
"Dengan ini saya mengumumkan kepada seluruh Usaha Kecil dan Menengah di DKI Jakarta, yang memproduksi sepatu pantofel, untuk mendesain dan merancang sepatu yang akan nyaman dipakai," kata dia di Balai Kota, Rabu, 25 Oktober 2017.
Baca: Anies Baswedan Ikut Sandiaga Uno Langgar Aturan Pakaian Dinas
Komite itu juga akan mengikutsertakan anggota program OK OCE untuk menjadi juri sayembara. "Nanti teman-teman memilih tiga sepatu terbaik yang sesuai Peraturan Gubernur tapi bisa dipakai lari, blusukan, dan kegiatan yang penuh mobilitas lainnya," ujar Sandi.
Menurut Sandi, sayembara itu nantinya akan digelar secara online. "Nanti ada websitenya," kata dia. Sandi juga rencananya akan menghadiahi UKM pemenang dengan sejumlah uang dan bantuan promosi. Namun, Sandi belum menjelaskan berapa jumlah hadiah uang tersebut.
Baca: Cerita di Balik Penolakan Sandi Pakai Ikat Pinggang Hitam
Kebiasaan Sandi mengenakan sepatu lari ketika memakai pakaian dinas disebut melanggar Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas. Pada pasal 4 mengatur penggunaan pakaian dinas harian (PDH) warna khaki. Kelengkapan PDH warna khaki terdiri dari ikat pinggang nilon warna hitam dengan kepala (gesper) berbahan kuningan dengan lambang "Jaya Raya", kaos kaki warna hitam, dan sepatu model pantofel warna hitam.