Jakarta - Pada waktu kampanye Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah menemui Mak Eneng. Perempuan berusia 80 tahun ini hidup sebatang kara di gubuknya di daerah Beting, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Bagaimana nasib Mak Eneng saat ini, setelah Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017?
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Adji Antoko mengatakan pihaknya merujuk Mak Eneng ke panti sosial agar mendapat pelayanan dan pemenuhan kebutuhan yang lebih baik.
Menurut Adji, tidak ada sanak-saudara yang mengurus Mak Eneng saat ini.
"Lebih baik dibawa ke panti agar terpenuhi kebutuhannya," ujar Adji dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Oktober 2017.
Adji mengatakan di panti sosial Mak Eneng akan mendapat pelayanan sosial seperti seperti makan dan minum, pakaian dan kasur.
Ditempat tinggal yang sekarang Mak Eneng sering kebanjiran saat musim penghujan datang. Mak Eneng sering diungsikan ke pos ronda milik RT setempat ketika tempat tinggalnya dilanda banjir.
Kondisi kesehatan Mak Eneng juga memprihatinkan. Tubuhnya rentan dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Untuk buang air besar ataupun kecil saja, Mak Eneng hanya bisa melakukannga di sekitar rumah panggungnya, sehingga tempat tinggal sering tercium bau tidak enak.
Mak Eneng juga mengalami demensia. Dia kerap berteriak jika dirinya lapar dan meminta makan kepada warga sekitar.
"Para tetangga dan ketua RT setiap waktu bergantian memberi makan," kata Adji.
Mak Eneng dulunya pernah bekerja sebagai tukang pijat. Akibat kecelakaan yang dialaminya beberapa tahun lalu, Mak Eneng tidak dapat bekerja seperti biasa, bahkan untuk beraktivitas sehari-hari juga sulit.
Saat masa kampanye calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat menyambangi Mak Eneng dan berjanji akan menangani kasus ini.