TEMPO,CO. Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dapat hadiah jaket bomber R80 dari mantan Presiden BJ Habibie. Selain jaket, Anies-Sandi juga menerima wejangan dan restu dari Habibie ketika mereka menemuinya di Patra Kuningan, Rabu 25 Oktober 2017.
Dalam kunjungannya itu, Habibie tidak hanya memberi wejangan dan restu kepada Anies - Sandi, tapi juga dua buah jaket bomber.
Habibie, Anies, dan Sandi tengah berbincang di perpustakaan rumahnya. Tiba-tiba, Habibie mengejutkan kedua pemimpin Jakarta itu dengan membawa keluar dua buah jaket bomber berwarna hijau lumut. Kedua jaket dihiasi oleh dua badge bertuliskan "Terbangkan pesawat Indonesia" dan "R80".
Habibie langsung memakaikan jaket itu kepada Anies-Sandi. Keduanya langsung memamerkan jaket baru itu kepada seisi ruangan. "Buat dipakai di Balai Kota enak ini," kata Anies. "Pas sekali."
Jaket bomber itu adalah bagian dari program pembangunan pesawat R80 yang dirancang oleh Habibie. Pesawat tersebut adalah lanjutan N-250 Gatotkaca yang sempat terhenti pada 1998.
Baca: Habibie Ajak Masyarakat Patungan Garap Pesawat R80
Pesawat R80 disponsori oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) dan dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Sejak Juni 2017, program R80 mendapatkan dukungan pemerintah dan dimasukkan ke dalam proyek strategis nasional.
Saat ini Habibie tengah menggalang dana untuk mewujudkan mimpinya menerbangkan pesawat besutannya itu. Total biaya pembuatan prototype pesawat R80 mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Sedangkan, untuk keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20 triliun.
Melalui laman www.kitabisa.com/pesawatr80, donatur dapat menyumbang untuk pembangunan pesawat dalam negeri itu. Masing-masing donatur dengan jumlah sumbangan tertentu akan dihadiahi merchandise. Salah satunya adalah jaket bomber pesawat R80 untuk sumbangan senilai Rp 700.000.
Hingga kini, melalui situs kitabisa.com, sudah terkumpul sumbangan lebih dari Rp 3,2 miliar dengan total donatur sekitar 8 ribu orang.