TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima kedatangan sekitar 50 warga Bukit Duri yang didampingi Direktur Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi dan kuasa hukumnya, Vera Soemarwi, di Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. Anies tiba sekitar pukul 07.40 WIB dan sempat berbincang dengan warga Bukit Duri.
Warga Bukit Duri yang datang sempat histeris ketika berkesempatan menemui Anies di pendopo. Sambil mengalungkan kain jarik yang pernah diberikan kepada Anies saat kampanye di Bukit Duri, Anies berfoto bersama dengan warga Bukit Duri tersebut.
Vera mengucapkan terima kasih kepada Anies yang mau menerima kehadirannya sekaligus memutuskan tidak meminta banding atas putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pengadilan mengabulkan gugatan class action warga Bukit Duri kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal penggusuran.
Baca: Kalah Gugatan Penggusuran Bukit Duri, Kenapa Anies Tidak Banding
"Tujuan kami ke sini itu untuk berembuk. Ini wujud dari program Bapak pertama kali bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Kami ingin berembuk, apakah Bapak punya waktu?" kata Vera.
Baca Juga:
Anies pun menyambut baik ajakan tersebut. Ia bahkan mengatakan telah mengatur waktu untuk berdiskusi dengan warga Bukit Duri, pekan depan. Anies meminta Vera dan lainnya mengumpulkan daftar permasalahan yang tengah terjadi di sana. Sehingga, kata Anies, hasil diskusi akan menghasilkan solusi.
“Bahkan saya sudah ketemu dengan BPN (Badan Pertanahan Negara) membicarakan konsolidasi tanah di situ supaya bisa dimanfaatkan. Nanti kami bicarakan," ujar Anies.
Mendengar respons tersebut, Vera berterima kasih atas iktikad baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bersedia membangun kerja sama untuk menyelesaikan persoalan di Bukit Duri. Ia berharap Anies bisa menata Jakarta yang berkeadilan.
Baca: Anies Akan Temui Warga Bukit Duri Bicara Ganti Rugi Penggusuran
"Kami support benar. Akhirnya warga yang selama ini terpinggirkan menjadi utama di pemerintahan Bapak," tutur Vera.
Anies mengatakan akan menjalankan amanat yang telah dipercayakan masyarakat kepada dirinya. Menurut dia, Jakarta harus bisa memberikan contoh bahwa mengelola permukiman itu harus dengan pegangan moral dan hukum yang benar.
"Kami akan siapkan minggu depan. Sudah terbayang gambarnya, solusinya. Dan teman-teman sudah punya rencana. Dikaji sama Mas Marco (pakar tata kota, Marco Kusumawijaya), jadi nanti kami atur," ucap Anies.