TEMPO.CO, Tangerang - Polisi telah mengidentifikasi sembilan korban yang tewas dalam kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tangerang. Satu di antaranya Asep Angga Gunawan asal Subang, Jawa Barat. Jenazah pemuda itu bisa dikenali setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati mendapatkan data tentang gigi, rekam medis, dan properti yang dikenakannya.
Asep dibawa ke RS Polri dalam kondisi hangus dan tidak bisa dikenali. Jasadnya dimasukkan kantong jenazah nomor 20 dengan nomor register 353.
Sehari sebelum insiden kebakaran, Asep menuliskan status “Insha Allah jomblo sampe sukses” pada laman akun Facebook-nya. Pada laman yang sama terdapat lebih dari 90 komentar yang sebagian besar menyatakan belasungkawa dan mendoakan Asep.
Pada posting-an sebelumnya, yaitu 23 Oktober 2017, Asep menuliskan tentang kerjanya yang harus lebur hingga dinihari: “Semangat lah lembur sampai 03.00”. Status itu dikomentari oleh bibinya bernama Widia, yang menyapa dengan Asep dengan panggilan Apep. Asep menanggapi singkat komentar itu: “Apep msh kerja bi”.
Selain Asep, empat jenazah korban kebakaran yang telah diidentifikasi hari ini adalah Aminah, Maryati, Nilawati, dan Unia. Sedangkan pada Jumat dan Sabtu lalu, korban yang sudah diidentifikasi, yakni Surnah, Marwati, Sutrisna, dan Rahmat. Tiga korban pertama diketahui berdomisili Tangerang, sedangkan Rahmat tercatat sebagai warga Garut.
Kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, Banten, terjadi 26 Oktober 2017. Pabrik milik PT Panca Buana Cahaya itu baru beroperasi dua bulan dan memiliki sekitar 100 karyawan. Hingga hari ini, tercatat 47 tewas di lokasi kejadian dan satu meninggal di rumah sakit atas nama Nurhayati, 20 tahun. Sedangkan korban luka 42orang, 11 di antaranya menjalani perawatan intensif karena luka bakar 40-80 persen.