TEMPO.CO, Jakarta - Lima jenazah korban kebakaran pabrik petasan yang telah diidentifikasi diserahkan kepada keluarga petang tadi, Ahad, 29 Oktober 2017. Polisi menyediakan lima ambulan untuk mengantar jenazah ke rumah duka masing-masing. "Kami dari tim DVI telah mengidentifikasi lima korban dan hari ini diserahkan kepada keluarga masing-masing," ujar Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Komisaris Besar Edi Purnomo.
Suara tangis terdengar selama proses penyerahan jenazah itu. Beberapa petugas forensik bahkan turut membantu menenangkan keluarga korban. Salah satunya adalah Sani, ibu dari dua orang korban yakni kakak beradik Nilawati, 17 tahun dan Unia, 14 tahun.
Keluarga korban lain, yakni Widodo, suami dari Aminah, 35 tahun. Widodo yang datang bersama mertuanya Ambeng, tidak berhenti mengeluarkan air mata. Dirinya bahkan hampir terjatuh ketika berjalan menuju mobil ambulan.
Baca: 12 Warga Tegal Korban Kebakaran Pabrik Petasan, Kepala Desa Besuk
Ambeng, ayah Aminah menyatakan ikhlas dengan kepergian putrinya. Dia berencana membawa jenazah putriny malam ini juga untuk dimakamkan di Desa Cengklong, Kosambi, Tangerang. "Saya ikhlas, semoga diterima di sisi-Nya," ujarnya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri hari ini mengidentifikasi lima jenazah korban yaitu Asep Angga Gunawan yang berasal dari Subang, Jawa Barat, serta tiga warga Tangerang Aminah, Maryati (Tangerang), serta kakak beradik Nilawati dan Unia. Total korban yang telah diidentifikasi berjumlah sembilan orang. Pada Jumat dan Sabtu lalu, Korban yang diidentifikasi yaitu Surnah, Marwati, dan Sutrisna warga Tangerang, serta Rahmat warga Garut.
Kebakaran pabrik petasan di Kosambi terjadi 26 Oktober 2017. Pabrik milik PT Panca Buana Cahaya itu sudah beroperasi selama dua bulan dan memiliki memiliki sekitar 100 karyawan. Hingga hari ini tercatat 47 orang meninggal di lokasi kejadian dan satu meninggal di rumah sakit. Sedangkan jumlah korban luka 43 orang.