Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suami Korban Pabrik Petasan Tak Tahan Dengar Pertanyaan Ini

image-gnews
Keluarga korban menangis saat akan membawa peti berisi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, 28 Oktober 2017. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Asep Angga Gunawan, Aminah Binti Ambeng, Maryati Binti Da'i, Nilawati, dan Unia. ANTARA
Keluarga korban menangis saat akan membawa peti berisi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, 28 Oktober 2017. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Asep Angga Gunawan, Aminah Binti Ambeng, Maryati Binti Da'i, Nilawati, dan Unia. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Duka mendalam dirasakan keluarga Maryati binti Da'i yang menjadi korban tewas kebakaran pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis, 26 Oktober 2017. Setelah menanti selama empat hari, Edi Supriyanto akhirnya bisa membawa pulang jenazah Maryati yang berhasil diidentifikasi oleh tim Inafis Polri.

"Saya ditelepon petugas RS Polri, kalau jenazah Ibu Maryati, istri saya, telah teridentifikasi. Alhamdulillah ternyata bisa saya bawa pulang," kata Edi kepada Tempo, Senin, 30 Oktober 2017.

Meski jenazah Maryati bisa diidentifikasi, Edi belum tenang. "Saya sekarang tidak tahan anak kami yang kecil, 3,5 tahun selalu tanya, 'Ayah, Mama mana? Kami hanya bisa jawab, ‘Sayang, Mama kerja belum pulang’," ujar Edi. Suaranya bergetar menahan tangis.

Edi mengatakan kini anak balitanya itu diasuh ibu mertuanya. "Dirawat neneknya, Ibu Mini, ibu kandung istri saya," kata Edi. 

Baca: Cerita Korban Pabrik Petasan Terbakar Lolos dari Kengerian Api

Maryati meninggalkan dua anak, si sulung bernama Arya Aryanto, 12 tahun, kelas VII SMPN 1 Kosambi, dan Erni Aryani, 3,5 tahun. Lokasi sekolah Arya berseberangan dengan pabrik petasan tempat ibunya bekerja.

Edi menceritakan istrinya semula bekerja di pabrik bijih plastik di kawasan Kosambi Center. "Pabriknya deket tempat saya bekerja di pabrik karton," kata Edi.

Maryati pindah kerja ke pabrik petasan yang letaknya dekat rumah karena diajak mandor Sutrisna bin Alim, yang juga tewas dalam kebakaran itu. "Kerjanya mengepak kembang api, baru sebulan itu pun beberapa kali di-preiin (-diliburkan) karena tidak jelas cara penggajiannya," kata Edi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktu masuk kerja pertama diberitahukan upah per hari Rp 55 ribu, lalu diturunkan menjadi Rp 44 ribu. Terakhir, sistem di pengupahan diubah lagi menjadi kerja borongan per kelompok empat orang. "Saya kasihan sebenarnya. Istri suka cerita baru pulang kerja selepas magrib. Setiap hari kerja dari jam 08.00 sampai pukul 17.00," kata Edi.

Baca: Polisi Gelar Reka Ulang Peristiwa Pabrik Petasan Terbakar

Selain mengidentifikasi Maryati, tim Disaster Victim Identification Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengidentifikasi empat jenazah korban kebakaran pabrik mercon itu. Mereka adalah Asep Angga Gunawan, Aminah binti Ambeng, Nilawati, dan Unia. Sehari sebelumnya diumumkan teridentifikasi jenazah atas nama Slamet Rahmat, Marwati binti Atip, dan Sutrisna bin Alim.

Satu jenazah yang pertama teridentifikasi pada Jumat, yakni Surnah binti Kusma, 14 tahun. Kesembilan jenazah ini telah dimakamkan. Dengan dikenalinya sembilan jenazah, berarti masih ada 38 kantong jenazah yang dalam proses identifikasi.

Sedangkan dari 43 korban luka bakar, dua orang akhirnya meninggal setelah menjalani perawatan serius di RSUD Tangerang. Keduanya adalah Nurhayati dan Atin Puspita.

Polisi telah menetapkan tiga tersangka atas tragedi kebakaran pabrik kembang api yang juga mempekerjakan anak di bawah umur itu. Mereka adalah pemilik PT Panca Buana Cahaya Sukses bernama Indra Liyono dan Direktur Operasional Andi Hartanto. Keduanya saat ini telah ditahan. 

Tersangka lain, yaitu tukang las, Subarna Ega, yang diduga tewas dalam kebakaran pabrik petasan itu. Keluarga Subarna telah menyerahkan data berupa KTP dan saat ini jenazahnya belum teridentifikasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi karena Bocah Main Petasan

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Viral Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi karena Bocah Main Petasan

Kebakaran melanda gedung serbaguna di perumahan Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi. Api diduga bersumber dari petasan


Ledakan Bahan Petasan di Yogyakarta, Tim Gegana Dikerahkan Sterilisasi Lokasi Kejadian

17 hari lalu

TKP ledakan bahan petasan di rumah warga Pedukuhan Gedongsari, Kelurahan Wijirejo, Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Senin, 11 Maret 2024. (Foto ANTARA/HO/Humas Polres Bantul)
Ledakan Bahan Petasan di Yogyakarta, Tim Gegana Dikerahkan Sterilisasi Lokasi Kejadian

Akibat ledakan dari bahan petasan di Bantul, Yogyakarta itu, empat orang mengalami luka bakar.


Satu WNI Terluka akibat Ledakan di Gudang Kembang Api Thailand

1 Agustus 2023

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Satu WNI Terluka akibat Ledakan di Gudang Kembang Api Thailand

Satu WNI terluka akibat ledakan di sebuah gudang petasan dan kembang api di daerah Sungai Kolok, selatan Thailand, belum lama ini.


Gudang Petasan Meledak di Thailand, 9 Tewas dan 115 Orang Terluka

30 Juli 2023

Peserta menunduk dari serpihan ledakan petasan saat  Festival Phuket Vegetarian, di Thailand, 29 September 2014. Meski ada ritual melukai diri sendiri, namun peserta yang ikut tidak mengalami hal serius. (Piti A Sahakorn/LightRocket/Getty Images)
Gudang Petasan Meledak di Thailand, 9 Tewas dan 115 Orang Terluka

Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka ketika petasan yang disimpan di sebuah gudang meledak di Thailand selatan


Ledakan Petasan di Magelang, Kapolda Jateng: Satu Tersangka Ditahan

29 Maret 2023

Polisi memeriksa lokasi ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan, Giriwarno, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 27 Maret 2023. Ledakan bahan petasan yang terjadi pada Minggu (26/3) pukul 20.00 WIB tersebut mengakibatkan seorang meninggal dunia tiga orang luka-luka dan belasan rumah rusak. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ledakan Petasan di Magelang, Kapolda Jateng: Satu Tersangka Ditahan

Polda Jawa Tengah telah menangkap seorang tersangka berinisial I dalam kasus ledakan petasan di Magelang


Ledakan Petasan di Magelang Satu Korban Tewas dan Lima Rumah Rusak Berat

27 Maret 2023

Polisi memeriksa lokasi ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan, Giriwarno, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 27 Maret 2023. Ledakan bahan petasan yang terjadi pada Minggu (26/3) pukul 20.00 WIB tersebut mengakibatkan seorang meninggal dunia tiga orang luka-luka dan belasan rumah rusak. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ledakan Petasan di Magelang Satu Korban Tewas dan Lima Rumah Rusak Berat

Petasan meledak di Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang pada Ahad, 26 Maret 2023, pukul 20.05. Satu orang tewas dalam ledakan itu


Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

20 Februari 2023

Petugas memasang garis polisi di lokasi ledakan, Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu 19 Februari 2023 malam. Satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya masih dicari setelah insiden ledakan yang menghancurkan satu rumah. ANTARA/ HO-Polres Blitar
Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

Polisi masih berjaga di lokasi kejadian ledakan dan bau bahan kimia pembuatan petasan sisa ledakan masih tercium lumayan kuat.


Polisi Pastikan Ledakan di Kabupaten Sukabumi Berasal dari Petasan

12 Januari 2023

Ilustrasi ledakan. Defense.gov
Polisi Pastikan Ledakan di Kabupaten Sukabumi Berasal dari Petasan

Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terjadinya ledakan itu. Garis polisi atau police line di sekitar lokasi agar warga tidak mendekat


Pemprov DKI Jakarta Resmi Melarang Petasan saat Perayaan Malam Tahun Baru 2023

22 Desember 2022

Pesta kembang api menerangi Patung Selamat Datang saat malam tahun baru 2020 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 1 Januari 2020.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemprov DKI Jakarta Resmi Melarang Petasan saat Perayaan Malam Tahun Baru 2023

DKI Jakarta melarang menyalakan petasan saat perayaan malam tahun baru karena berbahaya bagi keamanan dan keselamatan masyarakat.


Polda Jateng Sebut Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo Bukan Aksi Terorisme

26 September 2022

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi saat memberikan penjelasan tentang kejadian ledakan di dekat Asrama Polisi di Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad, 26 September 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polda Jateng Sebut Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo Bukan Aksi Terorisme

Kepolisian saat ini telah memeriksa 7 orang saksi dalam kasus ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo. Berasal dari paket petasan.