TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada sepuluh titik pembangunan infrastruktur yang tidak melalui proses analisis dampak lalu lintas (Andalalin). Anies menilai temuan tersebut menjadi penyebab kemacetan yang luar biasa di sekitar pembangunan infrastruktur.
Temuan tersebut terungkap setelah Anies mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Halim Pagarra, Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah, Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Edi Sumantri, serta Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Dian Ekowati.
"Dalam pertemuan tadi, terkemuka bahwa ada sepuluh titik pembangunan infrastruktur yang ternyata di sepuluh titik itu enggak pernah dilakukan andalalinnya," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu, 1 November 2017.
Tanpa Andalalin tersebut, Anies menuturkan proyek yang tengah dibangun menimbulkan kemacetan yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya. Kemacetan tersebut menimbulkan kerepotan tersendiri bagi pemerintah daerah dan warga Jakarta. Menurut Anies, kemacetan tersebut sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
Anies pun menugaskan satuan kerja perangkat daerah memanggil semua penyelenggara konstruksi di sepuluh titik pembangunan tersebut untuk menuntaskan andalalin. Setelah itu, andalalin tersebut harus dilaporkan kepada Dinas Perhubungan untuk kemudian diterapkan.
"Dengan begitu, jalan yang terkena proyek bisa diberikan alternatif yang tepat, sehingga tidak menimbulkan masalah," ujar Anies.