TEMPO.CO, Tangerang - Aneka permainan tradisional terdapat di acara Pekan Raya Indonesia (PRI) yang diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada 21Oktober sampai 5 November 2017.
"Kami sudah yang kedua kali ikut di Pekan Raya Indonesia, antusias masyarakat yang bermain di Kampoeng Hompimpa sangat baik," ungkap pendiri Kampung Hompimpa, Muhammad Miftah saat ditemui di PRI, Selasa 31 Oktober 2017.
Dalam kampung Hompimpa yang ada di PRI ini, kata Miftah terdapat berbagai jenis permainan tradisional seperti enggrang, gangsing, congklak, lompat karet dan masih banyak lainnya.
"Jadi ini awalnya proyek kampus, ditugasin dosen untuk membuat sosial enterpeneur ship, saya dan tiga orang teman saya membahas soal sosial masyarakat lalu melakukan survei," katanya.
Dari masalah tersebut, lanjut Miftah, ternyata ada masalah sosial interaksi anak dengan orang tua dan lingkungan, yang mana anak- anak sekarang cenderung lebih memilih gadget.
"Maka dari itu, kami membuat kampoeng Hompimpa ini bertujuan untuk mengenalkan kembali kepada anak-anak tentang permainan tradisional serta memberikan nostalgia kepada orang dewasa tentang permainan ini," imbuhnya.
Permainan di kampung Hompimpa ini, bisa dimainkan oleh pengunjung yang datang ke PRI baik anak- anak maupun orang dewasa.
General Manager PT Indonesia International Graha yang juga penyelenggara Mandiri Pekan Raya Indonesia, Deddy Andu mengatakan dalam ajang PRI ini, diharapkan pengunjung akan mendapatkan pengalaman kultural Nusantara.
"Diharapkan pengunjung dapat pengalaman kultural nusantara dalam nuansa yang inovatif dan kekinian serta menampilkan budaya tanpa kesan yang kuno," ungkapnya.