TEMPO.CO, Jakarta - Tukang bangunan mencopot papan nama atau plang Hotel Alexis di bagian depan dan atas gedung berlantai tujuh yang berlokasi Jalan R.E. Martadinata, Jakarta Utara itu. Aktivitas tersebut dilakukan pada Rabu, 1 November 2017, sejak pagi hingga siang.
Tempo, yang datang ke hotel, menyaksikan tukang bangunan mencopot satu demi satu tulisan Hotel Alexis. Kini hanya ada keramik polos berwarna merah kecokelatan tanpa plang kuning itu lagi.
Baca juga: Ladies Court Masih Berjejer di Bar Hotel Alexis
Di bagian luar hotel, tidak ada lagi taksi yang berjejer di tempat parkir. Padahal, ketika masih beroperasi, deretan taksi berbaris menunggu penumpang hotel yang izin operasionalnya tidak diperpanjang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat balasan yang dikirimkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada 27 Oktober 2017.
Penutupan Hotel Alexis menjadi salah satu bahan kampanye pasangan Anies dan Sandiaga Uno dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 lalu.
Saat ini, hanya ada dua petugas keamanan yang matanya merah, seperti kurang tidur, tengah berjaga di bagian depan hotel dan pintu sebelah kanan. Mereka tidak melarang Tempo mengambil gambar dari jarak dekat.
Ketika masih beroperasi, pengamanan Hotel Alexis sangat ketat. Wartawan tidak boleh memasuki area depan hotel. Bahkan mengambil foto pun dilarang. Wartawan terpaksa harus mengambil foto dari kejauhan agar tidak ditegur petugas keamanan.
Di depan pintu hotel, dua ondel-ondel masih berdiri seperti biasa. Namun di depannya ada pengumuman yang bertuliskan "Alexis Hotel and Spa is Not Operation Until Further Notice".
Dari pintu depan hotel yang transparan, terlihat satu karyawan wanita duduk di meja resepsionis. Tidak tampak lagi lalu lalang orang di lobi dan meja resepsionis untuk check-in. Hotel Alexis, yang disebut-sebut sebagai surga dunia, kini sepi.