TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan rapat dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk mendapat masukan penataan Kampung Akuarium dan Kunir.
"Ya, itu mau diaktifkan lagi, di dua kampung itu," kata Anies di Balai Kota, Rabu, 1 November 2017, setelah menggelar pertemuan tersebut.
Dalam rapat tersebut, Anies menuturkan akan mengerjakan 11 hal dalam pembangunan ulang kampung-kampung tersebut. Namun dia belum dapat memerinci kesebelas hal tersebut. Ia hanya mengatakan hal yang paling penting dilakukan adalah membuat shelter.
Baca: Ditagih Retribusi Monas Era Ahok, Komunitas Ini Mengadu ke Anies
"Kemudian, semua tempat, yang status kependudukannya bermasalah akibat penggusuran kemarin, akan kami kembalikan. RT RW dikembalikan, kemudian KTP, kartu keluarga, akan kami bereskan," tuturnya.
Anies beralasan dibangunnya shelter atau bangunan sementara di atas puing-puing bangunan yang sudah dibongkar tersebut adalah masih ada 200 warga Kampung Akuarium yang menetap di sana tapi bangunannya tidak layak. "Kami ingin membangunkan shelter sementara sambil kami membangun kembali permukiman di sana," katanya.
Anies pun sudah menyiapkan tim kecil dari dinas terkait guna memperlancar pembangunan kembali kampung-kampung yang telah digusur pemerintah sebelumnya. "Jadi kami ingin mengerjakan ini lintas sektor, ada dari hukum, cipta karya, perumahan, dinas perhubungan, dukcapil, jadi dari internal kita," tuturnya.
Ini merupakan pertemuan pertama. Menurut Anies, masih ada pertemuan berikutnya untuk membahas perkembangan pembangunan ulang kampung tersebut. "Kami akan ketemu lagi. Saya akan panggil semuanya hari Jumat."