Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

55 Tahun Berpisah, Nenek 80 Tahun Ditemui Anaknya di Panti Sosial

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Marsiyatim, 80 tahun, bertemu dengan anaknya, Sukarman, setelah 55 tahun berpisah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Margaguna, Jakarta Selatan, Selasa, 3 November 2017. Foto oleh Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3
Marsiyatim, 80 tahun, bertemu dengan anaknya, Sukarman, setelah 55 tahun berpisah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Margaguna, Jakarta Selatan, Selasa, 3 November 2017. Foto oleh Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tangis haru pecah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis, 2 November 2017. Seorang nenek berusia 80 tahun, Marsiyatim, yang sedang tertidur di bangsal terkejut.

Bagai mimpi di siang bolong, di hadapannya berdiri seorang lelaki berusia hampir 60 tahun. Lelaki yang memperkenalkan dirinya sebagai Sukarman, itu memanggilnya "ibu."

Sukarman yang pada 55 tahun lalu masih anak-anak, kini telah berubah menjadi seorang bapak. Setelah  yakin mereka punya hubungan darah, ibu dan anak itu berpelukan amat erat.

"Anak Marsiyatim, Sukarman, datang bersama Pak RW juga ditemani anggota organisasi MUI datang ke Jakarta," kata Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Marjito, Jumat, 3 November 2017.

Kepada Tempo, Marsiyatim mengisahkan, perpisahan dirinya dengan anak-anaknya bermula saat dia ditinggalkan oleh suaminya di Surabaya, Jawa Timur, pada 1963.

Marsiyatim harus menghidupi empat anaknya yang masih anak-anak dan balita. "Waktu itu tahun 1963. Saya ditinggalin suami" ujar Marsiyatim. Mereka tinggal di rumah kontrakan di di Ambengan Batu, Gang 1 Nomor 33, Surabaya.

Karena alasan kebutuhan ekonomi yang mendesak, Marsiyatim memutuskan pergi ke pusat kota Surabaya untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.  Anak-anaknya dititip kepada pamannya.

Setelah dua tahun bekerja, Marsiyatim tidak pernah menemui anak-anaknya. Saat rindu mendera, Marsiyatim hendak menemui-anak-anaknya. Namun, sesampainya di Ambengan batu, anak-anaknya tidak ada. Rumah kontrakan telah diisi orang lain.

"Saya tanya sama tetangga, anak saya ke mana? Enggak ada yang tahu. Paman juga saya tanya, nggak tahu anak saya di mana," ujar Marsiyatim.

Marsiyatim kemudian memutuskan untuk tinggal sementara dengan pamannya dan mencari anak-anaknya. Karena tidak kunjung bertemu, Marsiyatim berusaha untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di tempat lain.

Namun, Marsiyatim malah mendapat pekerjaan sebagai kuli di sebuah proyek pembangunan.  Pekerjaannya memindahkan besi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat bekerja sebagai kuli, Marsiyatim mengalami kecelakaan kerja. Kaki kirinya tertimpa besi yang ia bawa. "Kaki kiri saya kena. Terus saya dibawa ke rumah sakit," ujar Marsiyatim.

Setelah dirawat di rumah sakit, Marsiyatim tidak diantar pulang. Ia malah dibawa ke salah satu yayasan di daerah Surabaya. Dirinya kemudian berpindah-pindah yayasan hingga ke Jakarta, tepatnya di sekitar daerah Petojo, Gambir, Jakarta Pusat.

Lama tinggal di yayasan, Marsiyatim meminta kepada pihak yayasan agar diberi izin kembali bekerja dan tinggal bersama temannya di daerah Manggarai, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pihak yayasan pun mengizinkan. Marsiyatim mendapat pekerjaan lagi sebagai pembantu rumah tangga.

Rutinitasnya mencuci dan menyetrika di empat rumah dalam sehari secara bergantian. Marsiyatim mendapat upah  Rp. 35 ribu per bulan untuk setiap rumahnya.

Karena melihat kondisinya yang sudah tua, beberapa tokoh masyarakat, seperti RT dan RW menyarankan Marsiyatim untuk kembali dirawat di panti sosial. Marsiyatim menuruti saran itu dan tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Margaguna sejak 29 Oktober 2015.

Di panti sosial, kembali tertimpa musibah. Marsiyatim terjatuh dan kaki bagian kirinya masuk ke dalam selokan. Kecelakaan itu membuat Marsiyatim tidak dapat beraktivitas seperti biasanya. Pihak panti sosial beberapa kali berusaha menangani kondisi kesehatannya

"Saat itu kami rujuk ke Rumah Sakit Tarakan. Ia dirawat beberapa hari di sana," kata Marjito. Di rumah sakit tersebut, jalan Marsiyatim bertemu dengan anaknya terbuka. Marsiyatim kerap berbincang dengan pasien lain di rumah sakit tersebut.

Salah satu pasien memiliki saudara di Surabaya. Pasien tersebut kemudian mencoba menghubungi saudaranya yang tinggal di Surabaya untuk membantu mencarikan keberadaan anak Marsiyatim.

Pasien itu kemudian berhasil menemukan alamat anak-anak Marsiyatim di Surabaya dan memberi informasi kepada mereka tentang keberadaan ibunya. Pada Kamis lalu, akhirnya salah satu anak Marsiyatim, Sukarman, datang menjenguk ibunya. Rindu tercurahkan, Marsiyatun pun diboyong ke Surabaya.

M. YUSUF MANURUNG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

12 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

14 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

15 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

5 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

12 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

14 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

16 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

25 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.