TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Bale Wantilan Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri, Cilincing, Jakarta Utara, Ahad pagi. Anies yang mengenakan kostum khas Bali, pakaian berwarna hitam dengan udeng, disambut ribuan umat Hindu yang datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) itu.
Menjelang memasuki pura, Anies disambut para penari yang kemudian mengalungkan bunga, diiringin suara musik Baleganjuran, dan tari Sekar Jempiring. Didampingi Ketua Panitia Pemugaran Nyoman Gede Gustiana dan tokoh umat Hindu lainnya, Anies berkeliling ke seluruh sudut Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri.
"Pura ini dipugar secara bertahap sejak 2011. Dengan begitu kami umat Hindu se-Jabodetabek memiliki pura yang kami sucikan," ujar Nyoman dalam sambutannya, Ahad, 5 November 2017. Menurut Nyoman, secara geografis lokasi pura terletak di bawah permukaan laut.
“Sehingga perlu direnovasi lantaran jemaah umat Hindu se-Jabodetabek seringkali kebanjiran saat air pasang atau hujan turun,” kata Nyoman.
Pemugaran, ujar Nyoman, meliputi peninggian pondasi bangunan dan renovasi beberapa bagian bangunan seperti padmasana, pangkurah, gedong sthana bethara siwa, piasa, bale pawedaan, melanting, bangunan prapajati, dana tembok penyengkernya.
Nyoman mengatakan, pura itu didirikan pada 1968. Selama pembangunanan berjalan, kata Nyoman, umat Hindu se-Jabodetabek mencoba memperbaiki. Pada 1971, para jemaah sudah membangun dua bagian pura, yaitu prajapati dan pura dalem.
Umat Hindu yang bersembahyang di pura itu, ujar Nyoman di hadapan Anies, mulai dilanda banjir sejak 1991. Sehingga, pemugaran harus segera dilaksanakan. “Adapun Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri merupakan pura pertama di Jabodetabek yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 29 tempat,” kata Nyoman.