TEMPO.CO, Bogor -Kepala Stasiun Besar Bogor Suharno mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi resmi titik lokasi proyek pembangunan rel ganda (doble track) Bogor - Sukabumi. Pengerjaanya mulai tahun 2017 ini, namun harus ada banyak lahan yang harus dibebaskan.
"Kami belum dapat informasi dari mana titik pertama pembangunan rel ganda (doble trek) Bogor-Sukabumi," kata dia kepada Tempo, Kamis 9 November 2017.
Akan tetapi, kata dia proyek pembangunan trek ganda rel kereta Bogor-Sukabumi yang pengerjaanya sudah mulai dilaksanakan tahun 2017 ini, tetap akan menghubungkan dari Stasiun Besar Bogor hingga Stasiun Sukabumi.
Baca : Rel Ganda Kereta Sukabumi, Kapasitas Angkuta Kargo Rel Naik
"Rencananya rel baru yang akan dibangun untuk doble trek Bogor-Sukabumi posisinya berada di sebelah kiri dari arah Bogor, atau berada disisi kiri dari rel tunggal yang saat ini beroprasi," kata dia.
Dia mengatakan, untuk membangun rel baru untuk doble treak rel Kereta Bogor-Sukabumi ini, PT KAI pun rencananya akan melakukan pembebasan lahan yang posisinya di samping kiri rel (single trek) dari arah Bogor yang saat ini dioprasikan.
"Kemungkinan yang paling lama pembeasan lahanya, karena ada yang harus dibebaskan, namun semuanya langsung dilakukan oleh kantor Dalops Cikini,"kata dia.
Menurut dia, selain membangun perlintasan rel ganda (doble treck) Bogor-Sukabumi, pemerintah pun membangun TOD (transit oriented development) di Stasiun Bogor, yang rencananya berada di sebelah kiri stasiun Paledang. "TOD yang akan dibangun di Stasiun Bogor ini nanti akan dingun apartemen murah (rusun) dengan fasilitas 500 kamar," kata dia.
Sehingga pembangunan rel ganda (doble trek) kereta Bogor-Sukabumi ini, dianggap penting karena dari tiga jadwal layanan Kereta Pangrango dari Stasiun Bogor-Sukabumi (Pergi-Pulang (PP) tingkat okupansinya mencapai 100 persen,
"Setiap hari tiket yang kami sediakan habis semua, bahkan pada hari libur tiket sudah habis dipesan (full) oleh warga yang menggunakan layanan Kereta Pangrango," kata dia. Tingginya antusias masyarakat menggunakan kereta Pangrango ini salah satu imbas kemacetan parah arus lalu lintas kendaraan di jalur Sukabumi. "Imbas dari kemacetan parah di jalur Sukabumi mengakibatkan jumlah pengguna Kereta Pangrango tinggi."