TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyerukan pencabutan mandat terhadap Anies-Sandi dalam demonstrasi buruh. "Hari ini kita cabut mandat karena dia pembohong," kata Said dalam orasinya di Balai Kota DKI, Jumat, 10 November 2017.
Said mengajak buruh untuk mencari pemimpin yang tidak ingkar janji. Sebab, kata dia, buruh merasa dibohongi lantaran Anies-Sandi tidak menepati janjinya yang akan menetapkan upah minimum di atas Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015.
Menurut Said Iqbal, janji Anies-Sandi tertuang dalam kontrak politik yang ditandatangani keduanya bersama Koalisi Buruh Jakarta saat kampanye. Karena merasa diingkari, Said Iqbal meminta buruh untuk menentukan nasibnya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraan bagi keluarganya, dan meninggalkan pemimpin pembohong.
"Apakah saudara, kawan-kawan siap cabut mandat Anies-Sandi? Angkat tangan tunjuk ke Balai Kota," ujarnya.
Baca: Jika Tak Didengar Anies-Sandi, Buruh Ancam Menginap di Balai Kota
Sebagai simbol pencabutan mandat tersebut, salah satu koordinator aksi mengatakan akan membakar patung Anies-Sandi berupa boneka pocong yang diberi tulisan pembohong. Kemudian, asap mulai megepul di dekat mobil komando. Selain boneka pocong, sejumlah barang juga ikut dibakar, seperti foto Anies-Sandi, kardus, dan botol-botol.
Buruh mulai melakukan unjuk rasa sejak pukul 10.45 WIB. Dari Balai Kota, mereka longmarch ke Istana untuk menuntut hal serupa.
Tuntutan demonstrasi buruh KSPI di antaranya mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, merevisi penetapan UMP DKI 2018 yang semula sebesar Rp 3,6 juta, dan meminta pemerintah menurunkan biaya listrik dan sembako.