TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak strategi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diklaim mampu menyelesaikan berbagai permasalahan di Ibu Kota, sekaligus membangun Jakarta yang berkemajuan. Dia menyampaikannya dalam forum Muhammadiyah di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Anies, strateginya sesuai dengan pengajian bulanan Muhammadiyah pada Jumat malam, 10 November 2017, yang bertema "Membangun Jakarta yang Berkemajuan." Dia hadir menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut.
Ada empat permasalahan besar di Jakarta yang disampaikan Anies berikut berbagai strategi penyelesaian yang direncanakan. "Permasalahan di Jakarta itu kompleks, yang pertama adalah masalah kemiskinan yang sangat ekstrem," kata Anies.
Menurut Anies, 223 RW di Jakarta yang terbilang kumuh dan miskin. Jika dalam satu RW ada 10-15 RT, berapa banyak yang kumuh dan miskin. Untuk mengatasinya, dia ingin menyediakan lapangan pekerjaan terlebih dahulu dengan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebab tidak ada pasar di Indonesia sebesar Jakarta.
"Nanti tukang jahit yang di kampung-kampung itu dikumpulkan dan diajari standar, sehingga kalau ada pesanan seragam pemerintahan bisa diantar ke mereka saja."
Permasalahan yang tidak kalah ruwet adalah pendidikan. Menurut Anies, 52 persen penduduk Jakarta Utara yang tidak tamat SMA dan 56 persen penduduk Jakarta Barat pun demikian. Angka itu seolah tidak terlihat karena ditutupi wilayah lain dan tenaga kerja dari luar Jakarta. Maka berencana mendorong pendidikan yang lebih efektif, dengan dua hari di sekolah dan tiga hari magang di tempat bekerja.
Permasalahan ketiga, Gubernur Anies Baswedan melanjutkan, distrust atau ketidakpercayaan masyarakat. Anies pun akan memupuk kepercayaan warga Jakarta dengan membangun ruang-ruang publik untuk berinteraksi, menutup tempat-tempat prostitusi, merangkul semua agama, dan juga memberikan fasilitas yang memadai bagi penyandang disabilitas. Sebagai ilustrasi, ada 2-3 persen penyandang disabilitas di Jakarta tapi hanya ada 10 mobil bantuan untuk mereka.
Keempat adalah masalah korupsi. Anies mengatakan korupsi di Jakarta bukan karena kebutuhan tapi karena keserakahan dan sistem. Di depan hadirin pengajian Muhammadiyah, Anies berjanji transparan dengan membuka anggaran dan pemanfaatannya kepada publik. Anies juga akan merekrut banyak relawan untuk membantu dia menyelesaikan setiap permasalahan di Jakarta.