TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandi mengatakan TransJakarta akan mendapatkan subsidi Rp 3 triliun untuk menjalankan OK Otrip di Jakarta.
Sandi menjelaskan dana tersebut bukan tambahan subsidi dari APBD. “ Tapi sudah bagian dari PSO (Public Service Obligation) yang sudah di bahas di DPRD,” katanya, Sabtu, 11 November 2017.
Baca : Dishub Butuh Rp 59,5 Miliar Biayai Program Anies-Sandi
Untuk nilai subsidi pada angkutan lainnya, Sandi belum dapat menjelaskan secara rinci. Saat ini pemerintah DKI baru saja mengintegrasikan dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK), namun menurut Sandi dia akan memperluas jaringan dengan akutan lainnya. “Kita akan dorong lebih banyak integrasinya dengan transportasi lain,” jelas Sandi.
Sandi menuturkan akhir tahun 2017 layanan OK Otrip akan diluncurkan, menurutnya saat berkoordinasi dengan Direktur PT TransJakarta Budi Kaliwono persiapan sudah perjalan sesuai jadwal. “Mudah-nudahan bisa segera diumumkan tanggal resminya,” ucap Sandi.
Rencananya, Sandi menuturkan, ada empat rute yang bisa terintegrasi. Namun, kata Sandi, Gubernur Anies Baswedan mengarahkan agar mengutamakan peningkatan integrasi dari koridor-koridor yang sudah berjalan, melalui penggunaan bus low-entry. "Sehingga bisa langsung dioperasikan low-entry bus sebagai satu sarana menyambung antara koridor yang sudah berjalan," ujarnya.
OK Otrip merupakan program yang diusung Anies-Sandi pada masa kampanye. Dilansir dari situs kampanye Jakartamajubersama.com, OK Otrip merupakan penamaan sistem transportasi terintegrasi dengan membayar Rp 5.000 untuk satu tujuan perjalanan.